Jumat, 15 Agustus 2014
Hari Biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Yeh. 16:1-15,60,63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Mat. 19:3-12. BcO Za. 12:9 - 13:9
Matius 19:3-12:
3
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka
bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan
alasan apa saja?" 4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? 5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah
dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging. 6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena
itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia." 7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa
memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan
isterinya?" 8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah
demikian. 9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan
isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia
berbuat zinah." 10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian
halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." 11
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti
perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. 12 Ada orang yang
tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan
ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang
membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan
Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Renungan:
Ada
banyak orang mau menikah dan juga ada yang tidak mau menikah. Ada pula
yang sungguh ingin mempunyai pasangan hidup tapi tidak segera
mendapatkannya. Pilihan-pilihan ini mengandung aneka macam alasan dan
konsekuensi. Setelah memilih dibutuhkan komitmen dalam memenuhi
konsekuensi-konsekuensi tersebut secara konsisten.
Aku merasa bahwa sabda Yesus
hari ini mengajak kita untuk secara konsisten dan berkomitmen atas
pilihan hidup kita. Kalau kita berani memilih kita berani pula
menghidupi pilihan tersebut. Semakin kita menghidupi pilihan itu kita
pun akan dihidupi oleh pilihan tersebut.
Sebuah keluarga yang
menghidupi pilihannya akan tumbuh dengan subur. Kerukunan mereka
terjaga, bahkan dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Relasi
orangtua-anak pun akan erat terjaga, bahkan sekalipun liang kubur telah
menjemput mereka.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Evaluasilah komitmen dan konsistensimu dalam menghidupi pilihanmu.
Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan untuk menyuburkan kembali pilihan-pilihan hidupmu?
Doa:
Tuhan
aku mohon rahmatMu mengalirkan kesejukan kasih pada mereka yang sedang
kelelahan karena terik persoalan yang menggores daging kehidupannya.
Amin.
Perutusan:
Marilah kita berjuang menghidupi pilihan kita.
-selamat kepada 4 Diakon yang ditahbiskan menjadi Imam KAS. Selamat menghidupi pilihan anda.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment