Sunday, August 31, 2014
KUMPUL RAMA PRAJA
Pada Rabu 27 Agustus 2014 UNIO Keuskupan Agung Semarang (KAS) mengadakan perayaan menyambut Pesta Perak Imamat 8 orang rama dan Pesta 40 Tahun Imamat 2 orang rama. UNIO adalah lembaga persaudaraan para rama praja. UNIO KAS dalam perayaan ulang tahun imamat anggotanya selalu menjadikannya sebagai momen perjumpaan semua rama praja KAS bersama keluarganya. Para pestawan diberi kesempatan mengundang banyak sanak saudara sementara rama-rama yang lain mendapatkan jatah 2 orang dan biasanya ayah dan ibunya bila masih ada. Bagi para rama tua biasa datang dengan sanak keluarga lain karena orang tua sudah menghadap Tuhan. Pada Rabu itu pelaksanaan terjadi di kompleks Gereja Paroki Maria Assumpta Klaten. Acaranya adalah misa kudus dan ramah tamah makan bersama. Memang, ketika berdatangan panitia menyediakan minum dan snak. Yang berpesta perak adalah Rama Trasno, Rama Pranowo, Rama Yatno, Rama Yamto, Rama Prasetya, Rama Kristanto, Rama Insaf, dan Rama Jarot. Sedang yang merayakan 40 tahun imamat adalah Rama Djono dan Rama Biyanto. Tetapi Rama Biyanto tidak hadir karena sedang dirawat di RS Panti Rapih. Mgr. Puja menjadi selebran utama dan Rama Dodit, sebagai Ketua UNIO KAS, juga ikut jadi selebran.
Karena juga menjadi anggota UNIO KAS, para rama Domus Pacis pun dapat undangan. Tetapi Rama Harjaya dan Rama Yadi tidak dapat hadir. Kalau Rama Harjaya sudah diketahui oleh banyak orang kondisinya, Rama Yadi pada hari itu sedang mengalami flu yang membutuhkan istirahat khusus. Rama Jaka datang bersama keluarganya dengan mobil sendiri, demikian juga Rama Bambang. Mobil Domus Pacis disopiri oleh Pak Kus, adik Rama Harjaya, yang bersama Pak Tukiran menjadi pendamping Rama Harto dan Rama Tri Wahyono. Rama Sugiyono, yang sementara tinggal di Domus Pacis, didampingi oleh salah satu kemenakannya. Sedang Rama Agoeng mendokumentasi peristiwa bersama staf Komsos KAS. Kehadiran Rama Tri, Rama Harto, dan Rama Bambang tampaknya mendapatkan perhatian banyak orang yang hadir. Rama Tri yang sudah tak dapat melihat sehingga harus berjalan dengan dituntun membuat banyak orang terharu. Beberapa membandingkan kondisi Rama Tri dengan ketika masih segar. Rama Harto dan Rama Bambang berada di kursi roda. Walau tidak membawa sendiri kursi rodanya, ternyata Pak Kus menyediakan satu kursi roda di mobil Domus untuk Rama Bambang. Banyak orang melayani Rama Harto, Rama Tri, dan Rama Bambang untuk santap siang. Karena tidak dapat menolak kebaikan umat, kecuali yang berbahaya untuk kesehatannya, Rama Bambang harus menyantap banyak menu. Padahal Rama Bambang mudah buang hajat sehabis makan. Maka ketika pulang dan mencapai gedung gereja Berbah, dia berhenti dan dengan tergesa-gesa masuk WC.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment