Bacaan Injil
liturgi hari ini, Senin 25 Februai 2013, adalah Luk 6:36-38. Renungan-renungan
di blog Domus Pacis erat berkaitan dengan sikap murah hati. Hal ini
mengingatkan peristiwa makan malam pada Minggu 24 Februari 2013.
Dalam makan
malam itu, selain sajian rutin yang bernilai Rp. 3.000,00 per orang, tersaji
pula dua dos ayam goreng dan juga sepiring besar yang berisi beberapa macam
snak yang tampaknya bukan murahan. Ternyata sajian ekstra itu berasal dari tamu
Rama Harta untuk Rama Harta tetapi disajikan oleh Rama Harta untuk semua rama.
Tentu saja para rama yang makan bersama mengalami kegembiraan selama makan
sambil omong-omong penuh kegayengan. Iklim berbagi ini sungguh berbeda dengan
Domus Pacis pra Idul Fitri 2011. Dulu para rama mendapatkan sajian makan di
kamar masing-masing. Pada umumnya para rama tidak banyak memiliki orang yang
bertamu. Maka kebanyakan rama hanya makan jatah yang amat sangat jauh di bawah
standar makan pada umumnya rama di Keuskupan Agung Semarang. Iklim berbagi tak
hanya dinikmati oleh para rama tetapi juga oleh para karyawan.
Iklim
berbagi sungguh tak hanya membawa perkembangan kesejahteraan konsumsi.
Perawatan rumah, perkembangan pembangunan dan terutama tumbuh dan berkembangnya
karya pastoral juga muncul. Suasana kerasan sungguh terasa. Kalau tidak
terpaksa harus tugas luar seperti biasa terjadi pada Rama Agoeng, jam berapa
pun di malam hari para rama akan pulang di Domus Pacis. Semangat berbagi tidak
hanya terjadi dalam hal makan. Rama-rama yang mendapatkan uang lebih, berbagi
dalam hal uang. Yang punya barang atau failita lebih, menyajikan juga bagi yang
lain. Bahkan karyawan pun juga menjadi murah hati. Ada karyawan yang kerap
membawa oleh-oleh dari rumahnya. Iklim murah hati tenaga pun juga berkembang.
Baik rama maupun karyawan dapat mengeluarkan tenaga ekstra untuk kepentingan
bersama. Domus Pacis tidak lagi harus mencari bantuan orang luar untuk melayani
Rama Harjaya dan Rama Harta di kala karyawan 24 jam berlibur atau
berhalangan.Memang harus diakui. Ada warga Domus Pacis yang minim berbagi
bahkan sering menjadi soal rumah. Akan tetapi iklim berbagi tidak membuat warga
bermasalah membuat kehidupan rumah menjadi kacau. Iklim berbagi menjadi
kekuatan penangkal bahaya-bahaya kebersamaan dalam rumah.
1 comments:
Rm Bambang,
Tulisan di rubrik Historia Domus ini terasa mengharukan karena menampilkan sisi manusiawi para dewa yang selama ini disebut "rama pastur". Semoga senantiasa membangkitkan semangat.
Salam dari Lembah Tidar
Post a Comment