Selama masa Prapaskah 2013, setiap Rabu sesudah makan
pagi Rama Yadi, Rama Harto dan saya mengadakan pendalaman iman bersama. Hari
ini, 20 Februari 2013, kami berbicang-bincang berdasarkan Injil Matius
25:14-30. Pembicaraan menyangkut tentang pekerjaan yang kami jalani sebagai
orang-orang yang sudah memiliki keterbatasan.
Dalam sharing, Rama Yadi merasakan mendapatkan makna
hidup dengan terlibat dalam karya pendampingan iman kaum tua. Karya pendampingan
ini sebenarnya selalu terjadi dalam kerja tim. Tiga rama Domus Pacis (Rama
Agoeng, Rama Yadi, Rama Bambang) membangun tim pendampingan dengan membuat
perencanaan dan pelaksanaan. Di sini Rama Yadi selalu tampil menanggapi hasil
pembicaraan peserta dengan berceritera pengalaman beliau. Bahkan dalam
tanya-jawab pun, Rama yadi selalu menjawab berdasarkan pengalamannya. Beliau
memang rama tertua di Domus Pacis dengan usianya yang ke 78 tahun. Tetapi
dengan terlibat sesuai dengan porsi waktu yang diberikan kepada beliau, Rama
Yadi sungguh merasa bahagia. Beliau dapat menyadari banyak mutiara dengan
menggali pengalamannya. Hal-hal kecil ternyata dapat menghadirkan kebahagiaan
besar. Mungkinkah ini yang dimaksud Yesus dengan kata-kata " Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam
perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu" (Mat 25:21)?
0 comments:
Post a Comment