Sabda Hidup
Jumat, 15 Maret 2013
Louisa De Marillac, Klemens Maria Hofbauer
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Hari Ini
Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30
Bacaan Injil Yoh. 7:1-2,10,25-30
1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap
tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk
membunuh-Nya. 2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu
hari raya Pondok Daun. 10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat
ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi
diam-diam. 25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang
mereka mau bunuh? 26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan
mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita
benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi tentang orang
ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak
ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 28 Waktu Yesus mengajar
di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari
mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi
Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29 Aku kenal Dia,
sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku. 30 Mereka
berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia,
sebab saat-Nya belum tiba.
Renungan
Yesus diancam untuk dibunuh lagi oleh para pemimpin dan pemuka. Yang
menarik bagi saya komen-komen orang-orang: "Mungkinkah pemimpin kita
benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?" (Bac Inj ay 26).
Orang-orang mulai menduga dan curiga bahwa sebenarnya para pemimpin
mereka sudah tahu kalau Yesus adalah Kristus, tapi mereka tidak mau
mengakui itu dan makin ingin membunuh Yesus.
Banyak permainan para pemimpin yang hanya mengejar kekuasaan sebenarnya
mudah dibaca oleh rakyat. Namun rakyat seringkali tidak berdaya
menghadapi pemimpin seperti itu. Bahkan mereka pun sulit menghadirkan
pemimpin yang membela mereka karena persekongkolan para pemimpin jahat.
Kadang-kadang massa pun gampang terbakar oleh provokasi pemimpin jahat
dengan isu-isu sensitif yang sengaja didengungkan pemimpin jahat.
Orang-orang di sekitar Yesus pun terprovokasi dengan kata-kata: Ia
menghojat Allah. Di jaman kita sekarang ini massa pun mudah terprovokasi
dengan hal-hal yang berbau SARA. Kalau sudah kena sensituvitas di
bidang itu mereka tidak bisa membaca lagi kalau Yesus dan orang-orang
baik lain adalah pemimpin sejati. Sebaliknya mereka malah ingin
menyingkirkan (calon) pemimpin sejati.
Kontemplasi
Liatlah kembali pertimbangan-pertimbangan yang kaupakai untuk menilai orang.
Refleksi
Tulislah hasil kontemplasimu. Dan tulislah pula bagaimana kau berjuang untuk menilai orang secara objectif.
Doa
Tuhan semoga mata hatiku sanggup melihat kebaikan pada diri orang lain, juga yang ada pada mereka yang tidak kusuka. Amin.
Perutusan
Aku akan membuka semua inderaku untuk memilih dengan tepat pemimpin yang dibutuhkan negeri ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment