Kamis, 07 Maret 2013
Perpetua dan Felisitas
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Hari Ini
Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23
Bacaan Injil Luk. 11:14-23
Renungan
Yesus dituduh "mengusir setan "dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (ay 15)." Jawaban Yesus sungguh jelas dan sangat masuk akal dan menutup akal bulus para penghasut yang menuduhNya.
Suatu negara bahkan keluarga kalau anggota-angotanya saling bertengkar maka meraka pun akan sulit untuk bertahan. Apalagi kalau pemimpinnya tega mengusir anak buahnya. Pertengkaran, singkir menyingkirkan umumnya menyimpan dorongan balas dendam dari yang tersingkir. Bila hal tersebut mewujud dalam tindakan maka bukan hanya kekacauan yang berkembang tapi kehancuran yang dipanen.
Akhir-akhir ini ada banyak negara yang memilih perang saudara, aneka parpol di Indonesia pun begitu. Yang baru terbentuk sudah pecah, yang lagi berkuasa pun mengalami goncangan-goncangan karena kepanikan-kepanikan yang diciptakan sendiri. Masing-masing pribadi berusaha menang dan mengalahkan yang lain. Mereka mengandalkan kuasa dan kekuatannya yang terbatas.
Ketika hanya percaya pada kuasa dan kekuatannya maka dia pun akan gampang masuk dalam jebakan penghulu setan. Dan akan sangat mudah diombang-ambingkan oleh dalang kehancuran. Kuat kuasa kita hanyalah bagian dari kuat kuasa Allah. Maka seperti Yesus kita pun perlu kembali kepada Allah dan dengan rendah hati mengakui, "Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu (ay 20)."
Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan salah satu peristiwa pertengkaran dalam keluarga, organisasi, partai atau negara. Amati tingkah polah mereka yang bertengkar. Bayangkan apa akibat pertengkaran tersebut?
Refleksi
Tulislah pengalamanmu mengandalkan kuasa Allah di antara kondisi yang dikuasai kuasa setan.
Doa
Tuhan semoga aku bisa selalu mengandalkanmu dalam situasi sesulit apa pun. Amin.
Perutusan
Aku akan waspada akan aneka jebakan dan tak mudah terpancing suasana.
*nas*
0 comments:
Post a Comment