BELAJAR DARI RAMA YADI DAN RAMA HARTA
Gambaran kerja kerap dikaitkan hanya dengan mempunyai status kepegawaian dalam lembaga atau institusi tertentu. Kalau ini yang masuk dalam penghayatan masyarakat, 90% lebih kaum muda akan menjadi penganggur. Apalagi untuk kaum tua. Yang pernah kerja sudah jadi pensiunan. Dalam keadaan usia 56 tahun keatas, sehat apapun, 99% dari mereka tak akan diterima kerja dalam lembaga atau institusi. Akan tetapi bagi yang "tidak jompo, sakitan, dipenjara", ora et labora menjadi penghayatan iman yang sungguh mendalam. Kalau menengok ke Komunitas Rama Domus Pacis, barangkali dalam hal kerja orang dapat belajar dari Rama Yadi dan Rama Harta. Rama Yadi dalam usianya yang ke 76 tahun, selain masih melayani misa ujub dengan motor roda tiga dan membawa krugnya, setiap hari rajin merangkai manik-manik menjadi rosario. Rama Harta menjalani dengan tekun dan rajin pekerjaan menerima tamu untuk konsultasi dan atau minta doa. Kedua macam kegiatan kedua rama ini memiliki potensi mendatangkan kesejahteraan duniawi (makanan) seandainya bukan finansial. Soal doa dari kedua rama, hal ini tak menjadi bahasan di sini. Tetapi kedua rama ini menghayati sabda bagi semua orang "jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2Tes 3:10).
Rama Yadi
Rama Yadi baru 2 tahun lebih mampu membuat rosario. Pada suatu saat beliau akan diajak kunjungan ke panti asuhan anak-anak. Beliau berpikir baik kalau anak-anak diberi kenangan rosario. Dari sini beliau kemudian dilatih oleh seseorang membuat rosario. Pelatihan memang tidak intensif. Tetapi Rama Yadi mencoba mengamati rosario yang sudah jadi. Kemudian mencoba-coba sendiri. Dari proses mencoba-coba beliau mengalami ukuran panjang yang buruk. Proses mencoba perbaikan beberapa kali membuat Rama Yadi mampu membuat rosario apik. Pada mulanya satu rosario tak selesai dalam sehari. Tetapi kini satu jam beliau dapat menyelesaikan satu rosario. Pada mulanya rosario karya Rama Yadi hanya menjadi hadiah. Tetapi lama-kelamaan ada pemesan-pemesan datang misalnya dari Jambi, Magelang dan Klaten. Kini membuat rosario menjadi kerjaan Rama Yadi. Dari sini beliau mendapakan tambahkan hasil uang dari jatah uang bulanan yang terbatas.
Rama Harta
Ini adalah sosok rama yang sudah tidak memiliki cakrawala bepergian jauh. Sehari-hari Rama Harta hanya berada di kamarnya karena kondisinya. Keluar kamar hanya tiga kali sehari di kamar makan dan sekali sehari di kapel untuk misa komunitas. Beliau keluar kamar selalu didorong dengan kursi roda. Rama Harta terkenal dengan kemampuannya memberikan konsultasi dan doa untuk tamu-tamu yang datang kepadanya. Ternyata beliau sebenarnya kerap mengalami kejenuhan. Tetapi yang terjadi adalah beliau tetap tampil menarik dan menyenangkan tamu-tamunya. Inilah kesejatian kerja (bukan hobi). Kerja adalah komitmen tindakan harian yang dijalani dengan gembira walaupun ada beban rasa jenuh. Ternyata Rama Harta membuat variasi acara dalam hidup hariannya sehingga dapat menanggung kerja yang menghadirkan kejenuhan tetapi tetap dijalankan dengan gembira. Beliau merasa segar dengan acara pripadi: sesudah mandi pagi duduk nonton berita TV; jam 07.00 makan; jam 08.00 duduk di kamar baca-baca sambil nonton berita TV; jam 10.00-12.00 berjaga kalau ada tamu datang; jam 12.00 makan; jam 13.00 tidur siang; jam 14.00 bangun doa; jam 15.00 mandi; 16-18.00 berjaga kalau ada tamu datang; jam 18.00 misa komunitass; 18.30 makan; 17.30 nonton tayangan 7 keanehan diteruskan berita-berita dan tayangan diskusi; jam 22.00 tidur; jam 04.00 bangun dan doa. Pengaturan variasi hidup diri ini membuat rama Harta menghayati hidupnya sebagai belajar selalu sabar. Dan dari kerja untuk konsultasi dan atau doa ini Rama Harta dapatikut ambil bagian menambah kesejahteraan rama-rama Domus bahkan ikut pula membeayaan perawatan dan pembangunan bangunan Domus Pacis.
Wednesday, March 6, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment