Jumat, 18 Juli 2014
Matius
12:1-8
12:1
Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar,
murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2
Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah,
murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
12:3
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan
Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
12:4
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian
yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya,
kecuali oleh imam-imam?
12:5
Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat,
imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
12:6
Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
12:7
Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas
kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak
bersalah.
12:8
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, tidak sedikit orang memandang agama sebagai bidang hidup yang menjadi tempat menemukan patokan untuk menentukan kebaikan dan kejahatan. Di dalam agama orang dapat menemukan berbagai aturan yang melarang dan mewajibkan perilaku untuk menjadi sosok insan yang luhur.
- Tampaknya, tidak sedikit orang memandang bahwa untuk hidup baik dan luhur orang harus taat pada aturan-aturan agama. Ketidaktaatan pada aturan agama dipandang sebagai sikap lalai akan kebaikan bahkan menentang Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa agama adalah tanda dan sarana orang menemukan damai sejahtera dalam menghayati hidup mesranya dengan Tuhan dan hidup terbukanya pada orang-orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menghayati hidup keagamaan secara dinamis sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya setempat.
Ah,
jangan mengotak-atik agama supaya tidak sesat.
0 comments:
Post a Comment