Selasa, 15 Juli 2014
Peringatan Wajib St. Bonaventura
warna liturgi Putih
Bacaan:
Yes. 7:1-9; Mzm. 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8; Mat. 11:20-24. atau dr RUybs. BcO Ayb. 3:1-26
Matius 11:20-24:
20
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di
situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: 21 "Celakalah
engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di
Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu,
sudah lama mereka bertobat dan berkabung. 22 Tetapi Aku berkata
kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih
ringan dari pada tanggunganmu. 23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau
akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke
dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang
telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai
hari ini. 24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman,
tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."
Renungan:
Ketika
membaca bacaan ini bayangan saya sangat sederhana. Kalau tidak pas tidak
usah dipakai. Saya membayangkan sebuah keluarga dengan dua orang anak. Pada
yang seorang sang bapak memberikan banyak hal, pada yang lain dia tidak
begitu memperhatikan. Suatu kali keduanya melakukan kesalahan yang sama.
Sang ayah pun menegur mereka. Yang jarang diperhatikan langsung meminta
maaf. Sebaliknya yang sering diperhatikan malah menyampaikan aneka
tuntutan baru dan alasan-alasan. Kesannya dia selalu merasa kurang dan
kebaikan-kebaikan yang diterima tidak dirasakan.
Khorazim dan Betsaida adalah
wilayah yang mendapat kasih Tuhan. Namun mereka malah menjauh dari
Tuhan. Aneka tanda yang diberikan Tuhan pun tidak segera menggerakkan
untuk segera balik pada Tuhan. Andai itu diberikan pada Tirus dan Sidon
pasti mereka langsung berbalik pada Tuhan.
Ada banyak tanda kasih Allah
dalam diri Putera dan Roh Kudus di sejarah hidup kita. PemberianNya
berlimpah-limpah. Namun sayangnya kita sering tidak puas dengan itu dan malah
iri dengan milik yang lain. Sikap batin seperti itu akan menyisakan
ketidakmampuan menangkap kebaikan yang ada di sekitarnya. Masihkah kita
menjadi tidak "peka" akan kasih Allah yang menggerakkan bersatu dengan
Dia?
Kontemplasi:
Carilah tempat nyaman. Hadirkan kasih-kasih Allah kepadamu.
Refleksi:
Sejauh mana kasih Allah menggerakan hatimu untuk selalu mendekatiNya?
Doa:
Tuhan, semoga hatiku tidak membebal. Semoga aku mampu menangkap kasihMu dan selalu tergerak mengasihiMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengadakan visitasi, berdoa di depan tabenakel, agar makin dekat dg Yesus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment