Selasa, 29 Juli 2014
Peringatan Wajib St. Marta
warna liturgi Putih
Bacaan:
Yer. 14:17-22; Mzm. 79:8,9,11,13; Yoh. 11:19-27, atau Luk. 10:38-42; BcO Ayb. 31:1-23,35-37
Yohanes 11:19-27:
19
Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk
menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 20 Ketika Marta
mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria
tinggal di rumah. 21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 22 Tetapi sekarangpun
aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang
Engkau minta kepada-Nya." 23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan
bangkit." 24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada
waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." 25 Jawab Yesus: "Akulah
kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, 26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya
kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal
ini?" 27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias,
Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Renungan:
Membaca
ayat 27, "Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias,
Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia", saya jadi kagum
dengan Marta. Marta menjadi salah satu pribadi selain Petrus yang
mengenal Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, yang datang ke dalam dunia.
Luar biasa. Selama ini kita mengenal bahwa pengakuan iman ini
dilontarkan oleh Petrus, ternyata Marta pun sudah membuatnya.
Pengakuan
iman yang disampaikan oleh Marta berawal dari dialog Marta dengan Yesus
tentang kematian saudaranya, Lazarus. Percakapan itu begitu mengalir.
Marta pun tampil sebagai pribadi yang paham akan pengetahuan dan
refleksi iman, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman" (ay.24). Marta pun terbuka pada pikiran lain
yang disampaikan oleh Yesus.
Dialog yang didasarkan pada pengetahuan,
pengalaman yang mendalam serta keterbukaan pada pemikiran yang berbeda
membuahkan pengakuan iman yang bertahan dalam waktu. Marilah kita
membuka diri untuk selalu berdialog dengan Tuhan Yesus agar pengakuan
iman kita kepadaNya pun semakin dikuatkan.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu membawa pengalamanmu berhadapan muka dengan Yesus. Dialogkan itu dan terimalah pandangan-pandanganNya yang segar.
Refleksi:
Apa hal-hal baru yang kautemukan kala mengimani Yesus dan bagaimana hal itu kaujaga dalam hidupmu?
Doa:
Ya
Yesus, terima kasih telah memperkenalkan Marta kepada kami. Semoga
dialogMu dengannya semakin menguatkan pengakuan imanku. Amin.
Perutusan:
Aku akan meningkatkan dialogku dengan Tuhan Yesus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment