Ini terjadi pada Minggu 6 Juli 2014. Sekurang-kurangnya bagi Rama Bambang hari ini adalah hari yang sungguh membuat capek. Pagi dari jam 09.00-12.00 ada acara Novena di Domus yang praktis harus sudah siap sejak jam 07.00 dan sungguh selesai urusan pada jam 13.30 karena ada makan bareng dan menunggu para relawati pulang. Sesudah itu bersama Bu Mumun, Bu Rini, dan Bu Ratmi, Rama Bambang menuju kampung Tanjung melayat Bapak Warno salah satu keluarga Bu Yucha. Bu Yucha adalah salah satu relawati masak untuk Domus Pacis. Demikian jenasah diberangkatkan ke kuburan, rombongan Domus Pacis ini langsung pulang karena jam 17.00 ada Misa Ulang Tahun Imamat ke 15 Rama Agoeng.
Ketika Rama Yadi mengucapkan selamat datang dan memperkenalkan sekilas Domus Pacis, Rama Harto masuk dengan masih berpakaian siap mandi. "Rama, niki dha tepung Rama Tri, lho. Rama Tri pun tau teng Ungaran, ta?" (Rama, mereka sudah kenal Rama Tri, lho. Rama Tri pernah berkarya di Paroki Ungaran, 'kan?) Rama Bambang berkata kepada Rama Agoeng yang langsung bergerak menuju kamar Rama Tri untuk menjemputnya ikut menyambut tamu. Pertemuan selama sekitar 45 menit pun berjalan dengan akrab dan penuh keriangan. Ternyata salah satu bapak pernah menjadi jaringan Komsos. Bapak inilah yang menghubungi Rama Agoeng untuk kunjungan ke Domus. Rama Agoeng meminta mereka datang sekitar jam 15.00 ketika ada saat luang dari acara Minggu itu. Ketika ketua Lingkungan Pudak Payung, yang memiliki anggota 20 keluarga, habis berbicara untuk berpamitan, Rama Agoeng berkata kepada Rama Bambang "Rama, niku bapakne Dea, lho" (Rama, beliau itu ayah Dea, lho). Rama Bambang ingat gadis bernama Dea yang dulu ikut aktif di Komsos. Tiba-tiba seorang ibu berdiri dan berseru "Kula ibune. Dea pundi. Rak ngge nami segawon, ta?" (Saya ibunya. Di mana Dea. Dipakai untuk nama anjing, ta?) yang membuat semua tertawa terbahak-bahak. Rama Bambang pun ikut tertawa dengan bayangan berhadapan dengan Dea dan berkata pada suatu hari "Salah sijine kirik Domus bakal takjenengi Dea" (Salah satu anak anjing di Domus akan kunamai Dea). Ternyata Dea berceritera kepada orang tuanya tentang yang pernah menjadi kebiasaan Domus, yaitu setiap anjing betina diberi nama gadis atau ibu muda yang sering datang ke Domus.
0 comments:
Post a Comment