Pada hari Rabu 23 Juli 2014 kelompok Jagongan Iman Jadi
Pewarta Tua Wilayah Ngireng-ireng, Paroki Ganjuran, bertemu untuk
keenam kalinya di rumah Bapak YB Wiyono. Ini adalah kegiatan salah satu program
Komunitas Rama Domus Pacis. Dengan program ini para peserta dalam kelompok,
bukan pertemuan massal, bersama-sama membicarakan butir-butir Syahadat Iman
Katolik dan mencoba menemukan pola operasional untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam pertemuan keenam ini yang dibicarakan adalah butir:
“Naik ke sorga duduk di sisi kanan Allah
Bapa Yang Mahakuasa.
Dari situ Ia akan datang, mengadili orang
yang hidup dan mati”.
·
Sebelah kanan.
Kata “kanan” sempat mendapatkan perhatian. Kata ini dihubungkan dengan
kebiasaan menghargai tangan sebelah kanan dari pada sebelah kiri. Yang kanan
adalah yang baik dan kiri mendapatkan makna buruk. Akhirnya pembicaraan masuk
istilah “tangan kanan” sebagai ungkapan yang bermakna “mendapatkan kepercayaan”
dalam ungkapan seperti “dia adalah tangan kanan rama atau pak lurah atau pak
bupati”.
·
Yesus mulia dan berkuasa. Kalau Tuhan Yesus diakui duduk di sebelah kanan
Bapa, hal ini dipahami sebagai tanda bahwa Tuhan Yesus mendapatkan kemuliaan
dan kekuasaan dari Bapa. nanti di akhir zaman Tuhan Yesus juga punya wewenang
menjadi hakim. Karena pengadilan-Nya adalah pengadilan kasih, maka dalam Yesus
ada pengharapan keselamatan yang menimbulkan semangat kebaikan.
·
Mengadili.
Dengan adanya kepercayaan pengadilan akhir, ini menimbulkan kesadaran adanya
keharusan tanggungjawab hidup sesuai dengan tugas yang diemban.
·
Bersedia dikuasai oleh Tuhan. Dengan keyakinan di atas hal itu berarti orang dalam
hidup hariannya harus terbuka dan mengembangkan sikap terbuka untuk dikuasai
oleh Tuhan. Jalan utama untuk menghayati kuasa Tuhan ini adalah doa, yaitu
hubungan pribadi dengan Tuhan di dalam hati. Dalam hal doa kata-kata Yesus
harus diperhatikan: “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu,
tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Mat 6:6).
Dalam hal ini yang harus dibiasakan adalah doa hening dan membiasakan
menyampaikan apapun yang muncul dalam pikiran, perasaan, kehendak di dalam hati
pada Yesus.
0 comments:
Post a Comment