Tulisan ini diambil dari handout yang dibuat oleh Bp. Prof. Dr. A Supratiknya
untuk para peserta Novena Ekaristi Seminar di Domus Pacis 6 Juli 2014
1 Siapa
Albert Ellis? Albert Ellis adalah seorang psikolog yang menciptakan
metode terapi psikis yang disebut Terapi
Rasional Emotif. Intinya, emosi orang menjadi terganggu karena dililit
pikiran-pikiran irasional. Gangguan emosi pada akhirnya berdampak menimbulkan
gangguan fisik. Untuk menghilangkan gangguan emosi, oranbagig perlu dibantu
mengubah cara berpikir dengan cara menghilangkan pikiran-pikiran irasional dan
menggantikannya dengan pikiran-pikiran yang lebih rasional-realistik. Jadi,
yang dimaksud pikiran yang irasional atau
tidak rasional adalah pikiran yang tidak realistik.
a. Awalnya
ia seorang ateis - “Agama sering hanya menimbulkan rasa tertekan” (rasa
bersalah, rasa berdosa) – dan seorang humanis tulen – percaya pada kemampuan
manusia untuk menentukan nasibnya sendiri.
b. Karena
tidak sedikit dari antara para pasiennya juga orang-orang beragama yang saleh,
kemudian dia mengalami perubahan pandangan tentang agama: “percaya pada
keberadaan Tuhan yang penuh kasih merupakan pengalaman yang menyehatkan secara
psikologis.”
c. Sepanjang
hidupnya, ia pejuang perdamaian dan penentang militerisme.
2 Pikiran Irasional 1:
MENGHARAPKAN DICINTAI, DISEGANI,
DAN DIHORMATI OLEH SEMUA ORANG DI LINGKUNGAN KITA.
Berarti:
- Merasa diri paling sempurna?
- Merasa diri paling hebat?
- Tidak realistik.
Bukankah:
- Wajar ada orang yang kurang menyukai kita?
- Wajar ada orang yang kecewa dengan diri kita?
- Wajar ada orang yang merasa lebih hebat dari diri kita?
3 Pikiran Irasional 2:
BERPIKIRAN
BAHWA SESEORANG HANYA PANTAS MERASA DIRI BERHARGA JIKA MUMPUNI DAN MENONJOL
DALAM SEGALA BIDANG DAN TERCUKUPI SEGALA KEBUTUHANNYA.
Berarti:
- Serba tidak mau kalah?
- Tidak pernah merasa puas?
- Bersikap serakah?
Bukankah:
- Setiap orang memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.
- Manusia berharga pada dirinya, terlepas dari kedudukan, pangkat, kekayaan, atau kepandaiannya.
- Kebahagiaan tertinggi manusia pada akhirnya terletak pada kemampuannya memberikan sumbangan bagi kebaikan kehidupan bersama.
4 Pikiran Irasional 3:
BERPIKIRAN
BAHWA KEGAGALAN KECIL ATAU BESAR DALAM BIDANG APA PUN MERUPAKAN AIB YANG AKAN
MELEKAT SEPANJANG HAYAT.
Berarti:
- Kurang rendah hati?
- Kurang memiliki pengampunan?
- Tidak realistik.
Bukankah:
- Kegagalan adalah kemungkinan hasil wajar dari setiap tindakan atau usaha manusia?
- Ada banyak jalan menuju hidup yang bermakna?
5 Pikiran Irasional 4:
BERPIKIRAN
BAHWA SEMUA BENTUK KETIDAKBAHAGIAAN MERUPAKAN NASIB YANG MUSTAHIL KITA ELAKKAN
ATAU KITA ATASI.
Berarti:
- Kurang beriman?
- Kurang berpengharapan?
Bukankah:
- Ada jenis ketidakbahagiaan yang merupakan akibat langsung atau tidak langsung dari tindakan atau keputusan kita sendiri. Berarti, bisa dihindari dengan tidak mengulang kesalahan yang sama?
- Ada jenis ketidakbahagiaan yang tetap terjadi meski kita sudah berusaha menghindari atau menangkalnya, dan tak ada hubungannya dengan kehendak ilahi. Ada hal yang terjadi akibat proses alami panjang yang tidak kita ketahui, atau ada pula hal yang terjadi begitu saja?
6 Pikiran Irasional 5:
BERPIKIRAN
BAHWA DALAM SETIAP SITUASI KEHIDUPAN
SENANTIASA ADA BAHAYA ATAU ANCAMAN YANG MENGINTIP, MAKA KITA HARUS
SELALU WASPADA UNTUK MENGHADAPI ATAU MENGHINDARINYA.
Berarti:
- Kurang beriman?
- Kurang bersikap pasrah?
- Mudah berprasangka buruk pada orang lain?
Bukankah:
- Dalam segala hal yang kita lakukan atau jalani, kita harus berusaha sekeras mungkin seolah tidak ada bantuan dari Tuhan; dan percaya penuh kepada-Nya atas semua hasil atau akibat yang kita capai?
7 Pikiran Irasional 6:
BERPIKIRAN
BAHWA LEBIH BIJAK MENGHINDARI DARIPADA MENGAMBIL RISIKO MENGHADAPI SITUASI YANG
MENYULITKAN.
Berarti:
- Menghindari persoalan?
- Membiarkan diri disandera oleh persoalan?
Bukankah:
- Mampu mengatasi kesulitan memberikan rasa kebahagiaan?
- Bebas dari persoalan memberikan kesehatan dan kebahagiaan?
8 Pikiran Irasional 7:
BERPIKIRAN
BAHWA LEBIH BAIK MENGALAH DAN MENGIKUTI KEMAUAN ORANG BANYAK.
Berarti:
- Menghindar dari tanggung jawab pribadi?
- Menghindar dari keberanian bersikap dan berpendapat?
- Menghindari dari kesempatan memberikan pengaruh positif bagi orang lain?
Bukankah:
- Tidak semua yang disukai orang banyak (populer) merupakan sesuatu yang memiliki kebaikan sejati, bahkan sering hanya baik di permukaan atau dalam jangka pendek namun buruk di kedalaman dan dalam jangka panjang?
- Pada akhirnya setiap orang harus mempertanggungjawabkan kehidupannya secara pribadi di hadapan orang lain maupun Allah?
9 Pikiran Irasional 8:
BERPIKIRAN
BAHWA SESEORANG TIDAK BISA DILEPASKAN DARI MASA LALUNYA.
Berarti:
- Tidak percaya pada penebusan?
- Tidak percaya pada kemampuan orang untuk berubah?
- Tidak percaya pada kemampuan orang untuk berkembang?
Bukankah:
- Kehidupan berarti perubahan?
- Setiap orang pada dasarnya merindukan kebaikan.
1 Pikiran Irasional 9:
BERPIKIRAN
BAHWA KEGAGALAN ANAK-CUCU KITA ADALAH CERMINAN DARI KEGAGALAN KITA SENDIRI.
Berarti:
- Memiliki kelekatan berlebihan pada anak-cucu?
- Memandang bahwa pertalian darah secara otomatis menciptakan pertalian kejiwaan-kehidupan?
Bukankah:
- Anak adalah milik Tuhan; tugas orang tua melahirkannya; selebihnya anak(-cucu) memiliki kemampuan masing-masing menanggapi panggilan Tuhan dan jalan kehidupan masing-masing.
1 Pikiran Irasional 10:
BERPIKIRAN
BAHWA HARUS ADA SOLUSI YANG TEPAT BAGI SEGALA PROBLEM YANG KITA HADAPI,
SEHINGGA MERUPAKAN AIB ATAU KUTUKAN JIKA KITA GAGAL MENEMUKAN SOLUSI JITU ATAS
MASALAH KITA.
Berarti:
- Kurang tebal iman?
- Kurang memiliki sikap pasrah?
Bukankah:
- Kadang-kadang ada persoalan yang memang terlalu pelik untuk dipecahkan secara tuntas.
- Manusia berusaha, namun pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan?
0 comments:
Post a Comment