Jagongan Iman tahap ketiga Kelompok Imogiri terjadi pada Kamis 16 Oktober 2014. Yang menjadi pembicaraan adalah salah satu pokok Syahadat Katolik tentang Yesus "yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria". Hadir dalam pembicaraan ini 17 ibu dan 7 bapak. Sebagai kelompok yang siap untuk menjadi pewarta iman di tengah masyarakat, soal yang dibicarakan adalah "Hal-hal apa yang sering menjadi pertanyaan bahkan masalah orang-orang beriman lain terhadap pokok iman itu". Dari pembicaraan dalam kelompok muncul 4 macam permasalahan:
- Mengapa Maria harus mengandung?
- Bagaimana tanpa suami dapat hamil?
- Sudah melahirkan mengapa masih perawan?
- Mengapa sebagai manusia Yesus disebut Putra Allah?
- Itu adalah kehendak Allah. Padahal yang dari Allah tidak ada yang mustahil.
- Peranan Maria terjadi karena ketaatannya terhadap amanat ilahi yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel walau itu akan membawa risiko.
- Yang harus diyakinkan adalah bahwa yang dilahirkan oleh Maria adalah Allah.
- Itu adalah misteri Tuhan sebagai pemenuhan janji-Nya sehingga sudah ditentukan dari semula.
- Maria itu adalah pilihan Tuhan demi penebusan dan penyelamatan manusia.
456 Kita menjawab, dengan mengakui
bersama Syahadat Nisea Konstantinopel: "Ia turun dari surga untuk kita
manusia dan untuk keselamatan kita, menjadi daging oleh Roh Kudus dari
Perawan Maria dan menjadi manusia".
457 Sabda menjadi manusia, untuk
mendamaikan kita dengan Allah dan dengan demikian menyelamatkan kita: Allah
"telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi
dosa dosa kita" (1 Yoh 4:10). Kita tahu bahwa "Bapa telah mengutus
Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia" (1 Yoh 4:14), bahwa "Ia telah
menyatakan Diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa" (1 Yoh 3:5):
"Kodrat kita yang sakit membutuhkan dokter; manusia yang
jatuh membutuhkan orang yang mengangkatnya kembali; yang kehilangan kehidupan
membutuhkan seorang yang memberi hidup; yang kehilangan hubungan dengan yang
baik membutuhkan seorang yang membawanya kembali kepada yang baik; yang tinggal
dalam kegelapan merindukan kedatangan sinar; yang tertawan merindukan seorang
penyelamat, yang terbelenggu seorang pelepas, yang tertekan di bawah kuk
perhambaan memerlukan seorang pembebas. Bukankah itu hat hal yang cukup berarti
dan penting untuk menggerakkan Allah, sehingga Ia turun bagaikan seorang dokter
yang mengunjungi kodrat manusiawi, setelah umat manusia terjerat dalam situasi
yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan" (Gregorius dari Nisa
or.catech. 14).
458 Sabda sudah menjadi manusia, supaya
dengan demikian kita mengenal cinta Allah: "Kasih Allah dinyatakan di
tengah tengah kita yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke
dunia, supaya kita hidup oleh-Nya" (1 Yoh 4:9). "Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16).
0 comments:
Post a Comment