Selasa, 07 Oktober 2014
Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario
warna liturgi Putih
Bacaan:
Gal. 1:13-24; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Luk. 10:38-42. BcO Sir. 3:1-16
Lukas 10:38-42:
38
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah
kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria
ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 40
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 41 Tetapi Tuhan menjawabnya:
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Renungan:
Dalam
suatu misa, kala bacaan pertama dibacakan, mataku tertuju pada umat
yang duduk di depanku. Tangannya sibuk dengan hpnya. Tampaknya dia lagi
mengetik pesan. Lalu dia mendongak, mungkin ngerasa ada yang melihat.
Matanya mengarah padaku. Dengan tergesa-gesa ia memasukkan hpnya lalu
tertunduk. Kejadian ini berlangsung sangat cepat. Aku pun memejamkan
mataku berkonsentrasi mendengarkan suara lektor membaca Kitab Suci.
Ekaristi
adalah kesempatan kita berjumpa dan berdialog dengan Tuhan. Kiranya
tidaklah lama waktu yang kita lepaskan. Namun seringkali kita melepaskan
kesempatan itu karena sibuk dengan segala perkara kita. Andai Yesus
ada, mungkin kata-kata yang Dia sampaikan pada Marta pun bisa diulang
lagi "engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara" (Luk
10:41). Kesempatan kehadiranNya, dalam Ekaristi, menjadi kesempatan
bagiNya untuk berwawan hati dengan umat yang disayangiNya. Dan tentunya
Tuhan pun berharap umat berkenan menyediakan waktu untukNya. "Maria
telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya"
(Luk 10:42). Maria memberi waktu untuk Yesus. Ia duduk dan berdialog
dengan Yesus. Ia melepaskan kepentingan-kepentingan dirinya dan
membiarkan Yesus mengisi hidupnya dengan sabdaNya.
Marilah kita menyediakan waktu bagi Tuhan untuk bersabda.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu duduk dengan tenang mendengarkan sabda Tuhan.
Refleksi:
Sejauh mana anda memberikan waktu untuk Tuhan
Doa:
Tuhan, semoga aku mampu memilih yang terbaik untukMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan fokus kala mengikuti Ekaristi dan mengesampingkan hpku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment