Jumat, 17 Oktober 2014
Peringatan Wajib St. Ignatius dr Antiokhia
warna liturgi Merah
Bacaan:
Ef. 1:11-14; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7.8-9; Luk. 12:1-7; BcO Sir. 17:15-32
Lukas 12:1-7:
1
Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga
mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada
murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan
orang Farisi. 2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan
dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan
diketahui. 3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan
kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam
kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 4 Aku berkata kepadamu, hai
sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat
membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 5 Aku akan
menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia,
yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam
neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 6 Bukankah
burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak
seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, 7 bahkan rambut kepalamupun
terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga
dari pada banyak burung pipit.
Renungan:
"Takutilah Dia,
yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam
neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!" (Luk 12:5).
Neraka.
Banyak lukisan yang menggambarkan tentang neraka. Banyak ajaran yang
kita dengar tentang neraka. Dan semua itu sering kita dengar kala masih
kecil, kala sekolah minggu. Namun apakah ajaran ini hanya untuk
menakut-nakuti anak kecil? Tentunya tidak.
Kata neraka mengantar kita
pada kesadaran akan kondisi yang sama sekali terpisah dari Allah.
Neraka menjadi tempat mereka yang sama sekali menolak Allah dan tidak
mau menerima kasihNya. Pada merekalah terjadi kebinasaan permanen. Bila
berada di sana tidak akan ada lagi yang mampu mengentaskan kecuali
kemurahan Allah sendiri. Namun kemungkinan ini pun hanya Allah yang
tahu.
Ada banyak hal yang bisa menghindarkan kita dari neraka, salah
satu yang utama adalah takut dan mengasihi Allah sendiri serta yakin
akan rencanaNya. Keyakinan akan kasih Allah mewujud pada kepatuhan
iman, kemampuan membebaskan diri dari keputusasaan dan mengandalkan
Allah yang selalu mewujudkan harapan kita. Mereka yang percaya pada
kasih Allah tidak akan pernah jatuh pada keputusasaan dan bahaya neraka.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan neraka sebagaimana anda pernah mendapatkan pengajaran dari para gurumu.
Refleksi:
Bagaimana anda menghidupi iman dan keyakinan akan kasih Allah?
Doa:
Tuhan bebaskanlah aku dari neraka. Aku akan terus membangun kepercayaanku pada kasih-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan terus memperkuat harapanku pada kasihNya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment