dari kesehatan.kompasiana.com 28 August 2012
“Jumlah cara informasi mengalir diantara sel-sel neuron di dalam otak sangat besar sekali, lebih besar dari jumlah bintang di seluruh alam semesta.” [Mind].
“Jumlah sel-sel neuron di otak kurang lebih sama dengan jumlah bintang di galaksi bimasakti.” [Brain Health and Puzzles]
***
Pikun merupakan suatu kondisi yang cukup
memprihatinkan, yang biasanya terjadi pada orang tua lansia. Sungguh
tidak mengenakkan bagi yang mengalaminya dan walaupun mungkin tidak
menjadi masalah bagi keluarga yang merawatnya, tentunya kita tidak
menginginkan hal tersebut terjadi pada diri kita, tidak mau merepotkan
keluarga kita nantinya.
Berdasarkan latar belakang ilmu biologi yang saya miliki, disini saya mencoba sharing, memaparkan sebenarnya apa yang dimaksud dengan pikun, penyebab dan tips mencegahnya ^_^
***
Penyebab Pikun
Dementia adalah istilah medis untuk
pikun. Pikun bukanlah proses normal dari penuaan, dapat dialami siapa
saja dan dari berbagai usia, namun orang tua lansia memang lebih rentan
mengalaminya. Tahun 2005, terdapat 24,3 juta orang yang mengalami pikun
di seluruh dunia, tahun 2010 jumlahnya meningkat menjadi 35,6 juta (Britannica).
Pikun bukanlah penyakit spesifik, istilah ini merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala (symptoms) yang terdiri dari:
- Daya ingat dan kemampuan komunikasi atau bahasa yang menurun drastis.
- Gangguan dalam menilai dan berargumen.
- Disorientasi dan perubahan tingkah laku.
- Gangguan dalam persepsi visual.
- Mengalami kesulitan untuk fokus dan memberikan perhatian.
Pikun disebabkan oleh adanya kerusakan
pada sel-sel otak yang membuat kemampuan komunikasi antar sel-sel
tersebut terganggu. Otak terdiri dari bagian-bagian (regions) yang memiliki fungsi khusus (gambar 1), misalnya bagian kiri hemisphere otak bertanggung jawab dalam kemampuan menganalisis, logika dan bahasa.
Efek pikun terjadi bergantung kepada letak dimana sel-sel otak yang rusak tersebut berada (Gambar 2 dan 3).
Kerusakan sel-sel otak tersebut diakibatkan oleh berbagai faktor yaitu faktor genetis, kecelakaan fisik pada otak (injury),
trauma, geger otak, gaya hidup tidak sehat seperti perokok berat dan
alkoholik, penyalahgunaan narkoba, stress dan depresi akut, efek dari
penyakit hipertensi, diabetes, atherosclerosis (pembentukan plaque/deposit
substansi asam lemak, kolesterol dan zal-zat kimia lainnya di bagian
dalam pembuluh darah/arteri) dan sakit kepala yang tidak biasa, mengenai
sakit kepala dapat dibaca di link ini, “Mengenal Jenis dan Pemicu Sakit Kepala“
Berdasarkan jenis-jenis kerusakan
sel-sel otak dari hasil analisis biomedis dan biokimia jenis-jenis pikun
diantaranya adalah Alzheimer, Vascular Dementia, Dementia with Lewy
Bodies (DLB), Mixed Dementia, Parkinson dan Huntington. Alzheimer adalah
jenis pikun yangpaling umum ditemui (60-80%).
Perbedaan jenis-jenis pikun tersebut sangat spesifik yang hanya bisa diketahui dan dipahami oleh ahli medis.
Tips Mencegah Pikun
Berikut beberapa tips yang dapat mencegah atau menurunkan resiko terjadinya pikun berdasarkan hasil dari berbagai penelitian medis:
- Menjaga kepala dari benturan keras atau luka berat. Makanya selalu gunakan helm saat mengenderai sepeda motor, kegiatan konstruksi lapangan dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat membahayakan kepala ^_^
- Membaca dan menulis. Kegiatan ini dapat melatih dan menstimulasi sel-sel saraf otak. Itulah sebabnya saya suka sekali nongkrongin Kompasiana, membaca tulisan-tulisan yang membuat kita berpikir dan membuat tulisan yang membuat orang berpikir ^,^
- Bermain catur dan permainan sejenis. Kemarin saya ngobrol-ngobrol dengan seorang kakek yang telah saya kenal semenjak saya SD. Usianya saat ini 84 tahun, sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala pikun. Bermain catur adalah kegiatan yang selalu dilakukannya hampir tiap hari di kedai rumah makan orangtua saya.
- Melakukan permainan memori. Kegiatan ini dapat meningkatkan dan menajamkan kemampuan otak, seperti teka-teki silang, teka-teki matematika dan logika dan menikmati permainan optical illusions misalnya pada gambar 4. Situs www.michaelbach.de/ot/ merupakan salah satu situs yang sangat menarik mengenai optical illution. atau bisa juga pembaca melihat tips pribadi saya dalam melatih dan meningkatkan daya ingat di link ini, “Cara Mudah Meningkatkan Daya Ingat“.
- Gaya hidup sehat. Berolahraga secara teratur, menghindari kebiasan-kebiasaan buruk seperti merokok dan menkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, makanan yang sangat baik untuk kesehatan otak diantaranya adalah coklat hitam, buah alpukat, blueberry, ikan salmon dn telur. Sebaiknya gaya hidup sehat disesuaikan dengan jam biologis. Mengenai jam biologis dan gaya hidup sehat bisa dibaca di link ini, “Harmonisasi Gaya Hidup Sehat dengan Jam Biologis“. Gaya hidup sehat juga mencakup kegiatan-kegiatan rekreasi dan hobi misalnya fotografi, melukis dan mengutak-atik sepeda motor atau komputer.
- Aktivitas Sosial. Menjalin tali kekeluargaan, persahabatan, menghadiri undangan pesta dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya dapat menjaga dan meningkatkan kemampuan otak, khususnya bagian otak yang mengatur fungsi komunikasi.
- Aktivitas Spritual. Aktivitas ibadah memiliki peran yang cukup signifikan dalam menjaga dan meningkatkan fungsi otak. Tidak mengherankan orang-orang shaleh, alim-ulama atau pemuka-pemuka agama jarang sekali mengalami kepikunan. Beberapa waktu yang lalu Kompas Ramadhan memberitakan bahwa puasa dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja sel-sel otak.
Well… Dear Readers,
Mudah-mudahan fungsi otak kita dapat berfungsi dengan baik hingga akhir hayat. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment