Minggu, 05 Oktober 2014
Hari Minggu biasa XXVII
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43. BcO Sir. 1:1-20
Matius 21:33-43:
33
"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah
membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang
tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.
Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain. 34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh
hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang
menjadi bagiannya. 35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap
hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan
melempari yang lain pula dengan batu. 36 Kemudian tuan itu menyuruh pula
hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi
merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 37 Akhirnya ia
menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 38
Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka
berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh
dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 39 Mereka menangkapnya dan
melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 40 Maka
apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya
dengan penggarap-penggarap itu?" 41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan
membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya
kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya
kepadanya pada waktunya." 42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah
kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita. 43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu,
bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada
suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Renungan:
Menarik
apa yang dilakukan Yesus. Ia menceritakan suatu perumpamaan yang
artinya mungkin sudah kita mengerti karena sering dibacakan dan
dikotbahkan. Setelah menyampaikan perumpamaan Yesus bertanya, "Apabila
tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan
penggarap-penggarap itu?" (Mat 21:40). Dan mereka yang ditanya tidak
sadar kalau merekalah yang dimaksud. Karena tidak sadar maka mereka
menjawab bahwa para penggarap jahat itu harus dibinasakan dan kebun
diserahkan pada penggarap lain (lih ay. 41 dan bdk dg ay. 42-43).
Belajar
dari pengalaman ini rasanya kita pun perlu belajar memahami kisah-kisah
kritik dan juga memeriksa diri apakah sebenarnya kritik itu mengarah
pada diri kita. Kadang karena merasa diri telah baik maka kita lupa
kalau kritik itu tertuju pada diri kita dan kemudian serta merta
menyampaikan hukuman yang semestinya ditanggung. Kesombongan bisa
membuat orang tidak sadar telah menimpakan hukuman berat pada dirinya
sendiri.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mat.
21:33-43. Hadirlah di sana sebagai salah satu pendengar Yesus. Apa
jawabanmu atas pertanyaan Yesus?
Refleksi:
Kelengahan apa yang sering anda buat sehingga pada akhirnya anda menghukum diri anda sendiri?
Doa:
Tuhan,
bantulah aku untuk selalu sadar akan kelemahan dan kekuranganku agar
aku tidak mudah menimpakan hukuman pada mereka yang kuanggap bersalah.
Amin.
Perutusan:
Aku akan introspeksi diri dan tidak mudah menghakimi sesamaku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment