Sabtu, 10 Mei 2014
Yohanes
6:60-69
6:60
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61
Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut
tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu
menggoncangkan imanmu?
6:62
Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia
sebelumnya berada?
6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
6:64
Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula,
siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
6:65
Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang
pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
6:66
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.
6:67
Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi
juga?"
6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
6:69
dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari
Allah."
Butir-butir
Permenungan
- Katanya, masyarakat dari dunia Timur amat diwarnai oleh sikap hidup yang menekankan harmoni sosial. Orang disebut baik dan luhur bila memelihara keseimbangan hidup dengan orang-orang lain, dengan alam, dengan institusi, dengan agama, dan bahkan dengan dirinya sendiri.
- Katanya, untuk menjaga harmoni dalam perjumpaan dengan orang lain, orang harus menjaga diri agar tidak mengedepankan perbedaan apalagi konflik. Perbedaan pendapat secara terbuka atau bahkan menentang arus umum yang dibuat oleh seseorang mudah membuatnya dicap sebagai pengacau.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa setidak enak bahkan seburuk apapun perbedaan adalah jalan hadirnya hal baru yang menjamin dinamika kesegaran kehidupan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki kekuatan untuk terbuka terhadap hadirnya nilai-nilai baru sekalipun terasa tidak enak, keras, dan bahkan mengakibatkan perombakan pola hidup.
Ah,
pengacau kedamaian sosial harus disingkirkan atau paling tidak ditinggalkan.
0 comments:
Post a Comment