Wednesday, May 28, 2014
Sabda Hidup
Kamis, 29 Mei 2014
HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef. 1:17-23; Mat. 28:16-20
Matius 28:16-20:
16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Renungan:
Hari ini kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus. Ia pergi naik surga meninggalkan para muridNya. Sebelum pergi Yesus mengutus para murid untuk membaptis semua bangsa dan mengajari mereka sebagai murid Kristus. Ia pun selalu menyertai mereka. Yesus memberikan pesan itu karena, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi". (Mat 28:18). Para murid pun merasakan penyertaan Yesus dan mereka menjadi saksi-saksi yang gagah berani. Yesus menepati janjiNya.
Dua penampilan di Pekan Parade Teater yaitu "Kembange Ngimpi" dari Paroki Sumber dan "Lali" dari ketoprak Paroki Jombor mengisahkan kisah yang berbeda dengan kisah Yesus. Di sana dikisahkan sang ayah mengingkari janjinya untuk setia pada keluarga ketika sudah mendapatkan kedudukan dan kekayaan. Mereka melupakan apa yang telah dimiliki bahkan menyia-nyiakan segala cinta, perhatian dan harapan yang dimiliki keluarganya. Namun demikian keluarganya tetap setia dan berkenan mengampuninya kala sang ayah bertobat. Kesetiaan keluarga ini mampu mengubah duka menjadi sukacita.
Kita mempunyai Allah yang setia yang tidak akan pernah melepaskan kita menjadi anak yatim. Kita mempunyai kemungkinan mendapat kasih yang besar. Tidak ada tuntutan besar untuk menerima anugerah tersebut kecuali terbuka menerima dan menjalankan ajaranNya. Ketika kita melakukan itu kita pun menerima rahmat yang luar biasa dari kemurahan hati Allah itu sendiri. Duka kita akan diubah menjadi sukacita hidup karena kita anak-anakNya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Ingatlah detik-detik rahmat yang kauterima karena kasih dan kemurahan Allah.
Refleksi:
Tulislah apa makna sakramen baptis yang telah kauterima.
Doa:
Ya Yesus terima kasih atas kesetiaanMu menyertai perjalanan hidup kami. Semoga semakin banyak orang bersatu dalam rengkuhan kasih karena mengimaniMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan memaknai kembali baptis yang kuterima dan berbagi pada mereka yang berminat menjadi muridNya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment