Pada sekitar jam 03.00 sore Minggu 25 Mei 2014 bel tamu Domus Pacis berdering. Beberapa saat kemudian terdengar suara-suara orang. "Rama, tamunipun sampun rawuh" (Rama, para tamu sudah datang) Mbak Tari yang masuk kamar Rama Bambang berkata. Rama Bambang menyambung "Rama Yadi diaturi pirsa" (Rama Yadi diberi tahu) yang langsung disahut oleh Mbak Tari "Sampun wonten njawi" (Beliau sudah ada di luar). "Yen ngaten njenengan nyiapke kaos, buku, lan DVD teng njawi" (Kalau begitu Anda menyiapkan kaos, buku, dan DVD di luar) Rama Bambang berkata yang segera ditangkap maksudnya oleh Mbak Tari. Bila ada rombongan kunjungan di Domus, biasanya ada hal-hal yang digelar untuk dijual.
Para tamu sekitar 30 orang masuk di ruang pertemuan dalam. Rama Yadi, Rama Harto, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang menyatu. Bahkan Rama Haarjaya pun ikut masuk duduk di kursi roda. Pimpinan rombongan menyampaikan kata-kata maksud dan tujuan ke Domus. "Kami dari Lingkungan Purwosari, Paroki Katedral Semarang. Tadi kami berziarah di Gua Maria Sriningsih. Kemudian kami ke panti Domus Pacis agar warga tahu bahwa di sini tinggal rama-rama yang sudah purna tugas" katanya sebagian. Rama Yadi menyambung mengenalkan rama-rama yang ada di Domus sambil memberikan informasi kamar-kamar tinggalnya. Kemudian Rama Yadi mengarahkan mikropon ke mulut Rama Harto. Dengan mikropon yang dipegang oleh Rama Yadi Rama Harto menjelaskan beberapa kegiatan yang ada di Domus Pacis. Acara yang singkat ini diakhiri dengan doa umat yang amat khusuk. Beberapa orang mengucapkan doanya dengan terbata-bata karena rasa haru bahkan menahan tangis. Beberapa orang memang mengalami "masa jaya" beberapa rama Domus yang kini sudah dianggap "selesai dan tersingkir".
0 comments:
Post a Comment