Santo Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja
Jumat, 2 Mei 2014
Yohanes
6:1-15
6:1
Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
6:2
Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat
mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3
Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
6:4
Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
6:5
Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak
berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di
manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang
hendak dilakukan-Nya.
6:7
Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup
untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
6:8
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata
kepada-Nya:
6:9
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan;
tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
6:10
Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu
banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki
banyaknya.
6:11
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada
mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki.
6:12
Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya:
"Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang
terbuang."
6:13
Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan
potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
6:14
Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata:
"Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
6:15
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan
paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, pada masa kini banyak orang dipandang menjadi tokoh masyarakat kalau dapat memberikan banyak bantuan sosial. Tokoh-tokoh itu memberikan bantuan sosial untuk golongan papa dan menderita.
- Tampaknya, orang-orang yang ingin menjadi tokoh yang mengejar kedudukan sosial juga banyak membagi-bagikan banyak hal yang dianggap mensejahterakan masyarakat terutama kaum papa dan menderita. Dia akan jadi tokoh yang baik bila kedudukan sosial dicapai masih memberikan bantuan sosial.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bantuan sejati tidak terutama datang dari luar golongan yang dibantu. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati seorang tokoh masyarakat amat peduli akan kebutuhan orang-orang sekitarnya dan mampu mendorong kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel untuk mengembangkan potensinya sekecil apapun.
Ah,
membantu kan malah menyuruh.
0 comments:
Post a Comment