Selasa, 20 Mei 2014
Yohanes
14:27-31a
14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan
apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu.
14:28
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku
datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan
bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada
Aku.
14:29
Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya
kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
14:30
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang
dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.
14:31
Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan
segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah
kita pergi dari sini."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, tidak sedikit orang yang menggambarkan kedamaian sebagai kehidupan yang bebas dari suasana gelisah dan kegentaran. Kedamaian adalah suasana enak batin seseorang yang mengalami keselarasan hidup dengan orang-orang lain, dengan alam sekitar, dengan lembaga-lembaga dan apapun yang di luar dirinya.
- Tampaknya, untuk menjaga kedamaian bersama orang biasa berjuang menyingkirkan segala gangguan. Negara pun dapat melakukan kekerasan terhadap penjahat sosial bahkan berperang dengan negara lain untuk menjaga kedamaiannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kedamaian sejati adalah suasana batin yang tidak terganggu di tengah gangguan, tidak tergoda di tengah godaan, tidak terancam di tengah ancaman, dan tidak tertindas di tengah penguasaan. Karena kemesraannya dengan gema relung hati orang memiliki kekuasaan yang melindungi batin seseorang dari kegelisahan dan kegentaran yang muncul dari hal-hal duniawi.
Ah,
yang namanya damai itu ya yang mengenakkan.
0 comments:
Post a Comment