Sabtu, 17 Mei 2014
Paskalis Baylon
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 13:44-52;Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14
Yohanes 14:7-14:
7
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang
ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." 8 Kata Filipus
kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami." 9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku
di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu,
tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam
Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada-Ku, bahwa
Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya,
percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 12 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan
juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13 dan apa
juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa
dipermuliakan di dalam Anak. 14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Renungan:
Saya sering
bertanya kenapa Filipus sering kesulitan melihat Yesus sebagai Pribadi
yang mengejawantahkan Bapa. Mungkin Filipus adalah tipe orang yang
selalu minta bukti. Tanpa ada bukti dia tidak percaya. Mungkin juga
Filipus membutuhkan rasionalisasi atas segala pernyataan Yesus. Atau
bisa jadi Filipus memang tidak bisa menghubungkan apa yang dia liat
dengan apa yang dikatakan Yesus. Namun demikian sikap Filipus ini
menguntungkan kita saat ini. Dengan aneka pertanyaan Filipus kita
mendapatkan penegasan siapa Yesus itu. Yesus pun kemudian menjelaskan
jatidiriNya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita pun sering menemui orang
seperti Filipus. Mereka rajin bertanya. Contohnya anak-anak selalu rajin
menanyakan banyak hal kepada orang tuanya. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan seringkali membuat orang tua terperangah dan harus mencari
jawaban yang tepat dari berbagai sumber. Ketika tidak tahu kita perlu
mengajukan pertanyaan. Ketika mendapat pertanyaan tulus kita pun bisa
memberikan jawaban. Kerelaan dan keterbukaan berbagi tanya-jawab
menghasilkan banyak hal yang membentuk, memperkembangkan dan
mencerdaskan pribadi-pribadi yang terlibat.
Kontemplasi:
Bayangkan tanya jawab Filipus dengan Yesus. Ingatlah kembali bagaimana selama ini Anda merangkai pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban.
Refleksi:
Tulislah pertanyaan-pertanyaanmu kepada Yesus dan catatlah jawabanNya.
Doa:
Yesus
Engkau terbuka pada pertanyaan muridMu, Filipus. Semoga aku pun
mempunyai hati yang terbuka menerima pertanyaan-pertanyaan dan budi yang encer
untuk memberi jawaban-jawaban yang tepat dan bijak. Amin.
Perutusan:
Aku akan belajar merangkai pertanyaan dan jawaban yg tepat dan bijak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment