Kolom "Pastoral Ketuaan" akayang tak bisan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Mati Muda
Sangatlah sulit untuk menerima kematian dalam usia muda. Ketika sahabat yang berusia tujuhpuluh, delapanpuluh atau sembilanpuluh tahun meninggal, kita mungkin sangat sedih dan sangat merindukan mereka, namun kita bersyukur bahwa mereka telah dikaruniai umur panjang. Tetapi bila seorang remaja, dewasa muda, atau orang yang sedang berada pada puncak karirnya meninggal, kita merasakan ada protes yang keluar dari hati kita: "Mengapa ... Mengapa begitu cepat? ... Mengapa masih demikian muda? ... Itu tidak adil". Tetapi jauh lebih penting daripada jumlah tahun adalah kualitas hidup kita. St. Fransiskus mati muda. St. Therese dari Lisieux mati muda. Martin Luther King, Jr. mati muda. Kita tidak tahu berapa lama kita akan hidup, tetapi ketidak-tahuan ini menuntut kita untuk hidup setiap hari, setiap minggu, setiap tahun dari kehidupan kita dengan sepenuh-penuh potensi kita.
dari Bread for the Journey
0 comments:
Post a Comment