Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 6, 2014

PERSEKUTUAN DOA DI DOMUS



Kemarin sore, Senin 6 Januari 2014, mulai dengan jam 05.00 Domus Pacis mengalami kemeriahan karena kehadiran kelompok Persekutuan Doa dari Paroki Jetis. Paling tidak sudah tiga tahun sejak 2011 kelompok ini selalu memindahkan acara persekutuan permulaan Januari di Domus Pacis. Mereka selalu membawa alat musik sendiri termasuk sound systemnya. Kemarin sore lebih dari 40 orang hadir dan setiap yang hadir mengumpulkan satu kado yang dibungkus dengan kertas koran di sebuah meja. Rama Harto, Rama Yadi, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang ikut dalam acara ini.

Acara kemarin sore dibuka dengan lagu Di Sini Senang Di Sana Senang dengan gerakan-gerakan yang lucu dan bersemangat. Acara pokok persekutuan pun dimulai dan berlangsung dengan puji-pujian yang kadang-kadang dimasuki dengan doa-doa spontan. Bagian firman diisi oleh Rama Yadi yang mengetengahkan renungan tentang sosok Yohanes Pembaptis. Para peserta diajak menyadari apakah dalam berbagai kegiatan, perbuatan, dan kehidupan menampilkan diri atau menampilkan dan menghadirkan Yesus. Ketika masuk bagian kolekte, pemandu mengumumkan bahwa hasil kolekte akan diserahkan kepada Komunitas Rama Domus Pacis. Rama Bambang diminta untuk memberikan berkat penutup.

Sesudah acara doa selesai, para peserta diajak berdiri melingkar dan menyanyikan Dalam Yesus Kita Bersaudara. Selama nyanyi kado-kado diberikan secara beranting sampai semua mendapatkan satu-satu. Pemandu meminta agar para peserta memeriksa jangan-jangan yang dipegang adalah milik sendiri. Kalau milik sendiri orang yang bersangkutan diminta menukarkan ke orang lain. Kemudian teh dan dua macam snak diedarkan. Sementara itu hasil kolekte yang berjumlah Rp. 1.040.000,00 diterimakan kepada Rama Yadi sebagai pemegang uang Komunitas Rama Domus. Ketika para anggota persekutuan itu pulang, mereka menyalami rama-rama yang ada satu persatu. Oh, ya, ketika semua sedang menikmati snak, ada satu ibu yang berbisik di telinga Rama Bambang "Rama, di meja makan kami bawakan gurameh bakar, capjay, dan bakso ikan". Dan memang benar, meja makan penuh lauk pauk dan sayuran karena kiriman anggota pemerhati masak tetap tersedia.

0 comments:

Post a Comment