Rabu, 8 Januari 2014
Markus 6:45-52
6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan
murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke
Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke
bukit untuk berdoa.
6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di
tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.
6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka
mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada
mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas
air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun
sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku
ini, jangan takut!"
6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka,
dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum
juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, kehidupan kongkret sehari-hari memang tidak mudah karena orang mudah berhadapan dengan berbagai masalah dan tantangan. Tidak mengherankan kalau hidup harian menjadi sebuah perjuangan sehingga muncul istilah struggle for life.
- Tampaknya, dengan perkembangan masyarakat di era global, suasana persaingan makin memperberat perjuangan untuk mendapatkan kebutuhan hidup. Orang mudah mengalami berbagai goncangan batin.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa berbagai ketakutan yang muncul adalah pertanda orang tidak menyadari adanya penyertaan gema yang ada dalam hatinya. Dalam yang ilahi, sekalipun kerap tidak memahami berbagai pengalamannya, orang akan mengalami kemesraan dengan gema relung hati sehingga dapat tenang berhadapan dengan apapun.
Ah, ketenangan sungguh ada kalau ada persediaan
uang.
0 comments:
Post a Comment