Pertama-tama suasana memang terasa tidak mudah untuk dibuat segar. Lagu E Dhayohe Teka yang dilantunkan oleh Rama Yadi hanya seperti pertunjukan nyanyi. Padahal biasanya akan dengan cepat diikuti oleh semua dan menjadi nyanyian yang membuat gembira dan membuat suasana menjadi segar. Tetapi saat itu semua yang duduk di ruang pertemuan dalam Domus Pacis sulit sekali diajak bernyanyi bersama. Kalau ada yang mengikuti suaranya amat lemah. Dengan memperhatikan keadaan ini Rama Bambang, yang mengiringi dengan keyboard, terus memasukkan not lagu Dalam Yesus Kita Bersaudara. Ternyata, walau tetap masih dengan volume suara yang tidak keras, semua mulai ikut menyanyikan. Kata "Kita Bersaudara" diganti-ganti oleh Rama Bambang dengan kata-kata lain seperti "Duduk bersama", "Salam-salaman", "Pijat-pijatan", "Tepuk berdua-dua" yang disertai dengan gerakan sesuai dengan kata-katanya. Ternyata akhirnya suasana menjadi meriah dan keadaan beku seperti cair.
Itulah suasana mula pertama kunjungan 55 orang umat Lingkungan Pamungkas, Paroki Pakem, di Domus Pacis Minggu 12 Januari 2014 pada jam 10.00 sampai makan siang. Dari informasi memang diperoleh kabar bahwa antar satu warga dengan lainnya masih dalam proses untuk saling mengakrabkan. Mereka memang umat yang berasal dari berbagai daerah yang kemudian membeli tanah dan membangun rumah di Pamungkas. Setelah suasana menggembirakan, Rama Yadi, Rama Agoeng dan ketua Lingkungan memberikan kata-kata baik sambutan maupun perkenalan.
0 comments:
Post a Comment