Kolom "Pastoral Ketuaan" akayang tak bisan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Berbuah
... misteri yang besar adalah bahwa semua orang yang sudah hidup dengan dan di dalam Roh Allah berpartisipasi lewat kematian mereka dalam mengutus Roh Kudus. Dengan begitu, Roh Allah berlanjut dikirim kepada kita dan mengungkapkan bagaimana kematian Yesus berlanjut menghasilkan buah lewat semua orang yang kematiannya seperti kematian-Nya, mati untuk orang lain.
Dengan cara ini, kematian menjadi jalan untuk keberbuahan abadi. Di sini kita menyentuh aspek yang paling memberi harapan dari kematian kita. Kematian dapat menjadi akhir dari kesuksesan kita, produktivitas kita, kemasyhuran kita, pentingnya kita di antara orang-orang, namun bukanlah akhir dari keberbuahan kita. Sebaliknyalah yang benar: keberbuahan hidup kita terungkap sepenuhnya sesudah kita mati. Kita sendiri jarang melihat atau mengalami keberbuahan kita. Seringkali kita tetap terjerat oleh keberhasilan kita dan tak memandang keberbuahan dari apa yang kita hidupi. Namun keindahan hidup adalah bahwa ia menghasilkan buah jauh sesudah hidup itu sendiri berakhir. Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yohanes 12:24).
Inilah misteri kematian Yesus dan kematian mereka yang hidup di dalam Roh-Nya. Hidup mereka menghasilkan buah jauh melampaui batas-batas keberadaan mereka yang singkat dan seringkali terlokalisir.
dari Our Greatest Gift
3 comments:
Trims atas Artikelnya
Sama-sama, Mas Putut. Itu hanya dari buku yang terhambat penerbitannya dalam terjemahan ke dalam bahasa Indonesia yang dikerjakan oleh salah satu teman dari Jakarta. Berkah Dalem
di mana saya bisa dapatkan buku itu
Post a Comment