Kolom "Pastoral Ketuaan" akayang tak bisan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Keheningan Kematian
.... Kita perlu banyak belajar tentang istirahat yang dilakukan Allah dalam diam dan hening (pada hari Sabtu Suci). Perempuan Salvador yang berdiri di samping makam suaaminya memahaminya. Ia berpartisipasi di dalamnya dan percaya bahwa hal itu akan menghasilkan buah di dalam dirinya. Meskipun kita dikelilingi oleh kehiruk-pikukan pikiran-pikiran keduniawian kita, kita seperti juga perempuan ini, dapat beristirahat dalam kesunyian dan keheningan Allah serta membiarkannya menghasilkan buah di dalam diri kita. Itulah istirahat yang tak ada hubungannya dengan tidak sedang sibuk, meskipun itu bisa menjadi suatu tanda. Istirahat Allah adalah istirahat dari hati yang mendalam yang dapat bertahan, bahkan ketika dikelilingi oleh kekuatan-kekuatan kematian. Itulah istirahat yang menawarkan kepada kita harapan bahwa keberadaan kita yang tersembunyi, sering tidak tampak, akan berbuah meskipun kita tidak dapat mengatakan kapan dan bagaimana. Itulah istirahat imani yang membiarkan kita melanjutkan hidup dengan hati yang damai dan sukacita, bahkan ketika hal-hal tidak menjadi lebih baik, bahkan jikalau situasi-situasi yang menyakitkan tidak terpecahkan, bahkan jikalau revolusi dan perang berlanjut menggoyahkan ritme hidup kita sehari-hari. Istirahat ilahi ini dipahami oleh mereka yang menjalani hidup mereka dalam Roh Yesus. Hidup mereka tidak mempunyai karakter kesunyian, kepasifan, atau pemogokan. Sebaliknya, hidup mereka ditandai dengan tindakan kreatif untuk keadilan dan perdamaian. Namun tindakan itu timbul dari istirahat Allah di dalam hati mereka dan karenanya bebas dari obsesi dan paksaan, serta kaya dalam keyakinan dan kepercayaan.
dari Walk with Jesus
0 comments:
Post a Comment