Kolom "Pastoral Ketuaan" akayang tak bisan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis ole bahwa Engkau menantiku dan akan menyambutku pulang ke rumah ketika aku betrteh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Malaikat di Jalan
Allah yang Mahabaik, aku akan tetap gelisah, tegang, dan tidak puas sampai aku benar-benar berada dalam kedamaian di rumah-Mu. Namun aku masih berada di jalan, masih melakukan perjalanan, masih kelelahan dan kepayahan, dan masih bertanya-tanya apakah aku akan dapat mencapai kota di atas bukit. Bersama Vincent van Gogh, aku terus menerus bertanya kepada malaikat-Mu, yang kujumpai dijalan: "Apakah jalan ini akan selalu menanjak?" Dan jawabannya adalah: "Ya, sampai di tujuan". Dan aku bertanya lagi: "Dan apakah perjalanan ini akan makan waktu seharian penuh?" Dan jawabannya adalah: "Dari pagi sampai malam, sahabatku". Maka aku terus berjalan, Tuhanku, lelah, seringkali frustrasi, mudah tersinggung, namun selalu penuh harapan bahwa suatu hari akan mencapai kota abadi nun jauh, berkilau-kilau di bawah matahari petang. Tak ada kepastian apakah hidupku akan lebih mudah di tahun-tahun mendatang, atau bahwa hatiku akan menjadi lebih tenang. Tetapi ada kepastian bahwa Engkau menantiku dan akan menyambutku pulang ke rumah ketika aku bertekun dalam perjalananku yang jauh ke rumah-Mu.
O Tuhanku, berilah aku keberanian, harapan, dan keyakinan. Amin.
dari A Cry for Mercy
0 comments:
Post a Comment