Kolom "Pastoral Ketuaan" akayang tak bisan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Kelumpuhan Emosional
Manakala kita kehilangan seorang sahabat karib, orang yang amat kita cintai, kita ditinggalkan dalam kesedihan yang dapat melumpuhkan kita secara emosional untuk jangka waktu yang panjang. Orang yang kita cintai menjadi bagian dari diri kita. Pikiran, perasaan dan tindakan kita ditentukan bersama dengan mereka. Ayah, ibu, suami, isteri kita, orang-orang yang kita cintai, anak-anak, sahabat-sahabat ..... mereka hidup di dalam hati kita. Ketika mereka mati sebagian diri kita mati juga. Itulah kesedihan: suatu keberangkatan yang lamban dan menyakitkan dari seseorang yang telah menjadi bagian yang intim diri kita. Ketika Natal, Tahun Baru, hari ulang tahun, atau peringatan ulang tahun perkawinan tiba, kita rasakan kehilangan yang besar dari pendamping kita yang tercinta. Kadangkala kita harus menjalani hidup setahun atau sebelum hati kita sepenuhnya mengucapkan selamat tinggal dan rasa sakit kedukaan kita menghilang. Namun ketika kita melepaskannya, mereka menjadi bagian dari "anggota-anggota" ("
members") kita dan ketika kita "mengingat" ("
re-member") mereka, mereka menjadi pembimbing dalam perjalanan spiritual kita.
dari Bread for the Journey
0 comments:
Post a Comment