Jumat, 13 Februari 2015
Markus
7:31-37
7:31.
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke
danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
7:32
Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon
kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
7:33
Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian,
Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah
orang itu.
7:34
Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya:
"Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat
lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
7:36
Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan
menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin
luas mereka memberitakannya.
7:37
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya
baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya
berkata-kata."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, di era global perkembangan medis amat pesat. Salah satu proses untuk pemeriksaan, penanganan, dan pengobatan adalah dijaganya kondisi steril.
- Tampaknya, kondisi steril dalam proses medis menjadi jaminan tak adanya hal-hal kotor yang berbahaya untuk pasien. Segala yang kotor dipandang sebagai ancaman untuk penyembuhan bahkan membahayakan tubuh.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sekotor dan semenjijikkan apapun tetapi alami, hal itu adalah anugerah kehidupan yang bagi manusia jauh berdaya hidup dibandingkan sebersih dan sesteril apapun kalau itu kimiawi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan mencari yang hanya enak demi damai dan sejahteranya hidup.
Ah,
kalau ada yang enak mengapa mau yang pahit.
0 comments:
Post a Comment