Enam belas orang (10 ibu dan 6 bapak) hadir dalam pertemuan keenam Jagongan Iman Kelompok Bantul pada Jumat tanggal 13 Februari 2015. Pertemuan ini terlaksana di rumah Ibu Boko jalan Martadinata, Bantul. Yang menjadi pokok bahasan adalah Yesus yang "naik ke surga, duduk di sisi kanan Allah Bapa yang mahakuasa".
Di dalam pembicaraan istilah "di sisi kanan" mendapatkan pusat perhatian. Ada yang teringat kisah ibu Zebedeus yang menghadap Yesus memohon agar kelak anak-anaknya (Yakobus dan Yohanes) mendapatkan posisi di kanan dan kiri-Nya. Ini adalah bahasa kiasan yang memiliki arti khusus: segalanya diserahkan kepada Yesus, Yesus mendapatkan kepercayaan, dan Yesus mendapatkan penghormatan. Memang muncul pertanyaan yang berkaitan dengan Allah sebagai Tritunggal Mahakudus, yaitu di mana posisi Roh Kudus. Untuk memberi terang termasuk peneguhan Katekismus 662-664 menjadi pegangan yang memberikan terang dan peneguhan:
662 "Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi,
Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku" (Yoh 12:32). Ditinggikan
pada salib berarti pula ditinggikan waktu kenaikan ke surga dan peninggian pada
salib sekaligus memaklumkan kenaikan ke surga itu. Itulah permulaannya. Yesus
Kristus, Imam tunggal perjanjian baru dan abadi, "bukan masuk ke dalam
tempat kudus buatan tangan manusia ... tetapi ke dalam surga sendiri untuk
menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita" (Ibr 9:24). Dalam surga
Kristus melaksanakan imamat-Nya secara terus-menerus. "Karena itu Ia
sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang
kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi pengantara mereka"
(Ibr 7:25). Sebagai "imam besar untuk hal-hal baik yang akan datang"
(Ibr 9:11), Ia adalah pusat dan selebran utama liturgi yang menghormati Bapa di
surga'.
663
Sekarang Kristus duduk di sisi kanan Bapa: "Dengan ungkapan `di sisi kanan
Bapa' kita mengerti kemuliaan dan kehormatan Allah, di mana Putera Allah yang
sehakikat dengan Bapa, hidup sejak kekal dan di mana Ia sekarang, setelah dalam
waktu terakhir Ia menjadi daging, juga duduk secara badani, karena daging-Nya
turut dimuliakan" (Yohanes dari Damaskus, f. o. 4,2).
664
Duduk di sebelah kanan Bapa berarti awal kekuasaan Mesias. Penglihatan nabi
Daniel dipenuhi: "Kepada-Nya diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan kekuasaan
sebagai raja. Segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepada-Nya.
Kekuasaan-Nya kekal dan tidak akan lenyap. Kerajaan-Nya tidak akan musnah"
(Dan 7:14). Sejak saat ini para Rasul menjadi saksi-saksi
"kekuasaan-Nya", yang "tidak akan berakhir" (Syahadat Nisea-Konstantinopel).
0 comments:
Post a Comment