RAMA TRI

Pagi ini, Selasa 10 Februari 2015, Pak Tukiran cukup repot dalam melayani Rama Tri Wahyono. "Niki wau pun siap siram tanpa pakean. Bareng ajeng kula tuntun teng kamar mandi, eeeee wangsul klekaran malih" (Ini tadi sudah tanpa pakaian siap untuk mandi. Ketika akan saya tuntun menuju kamar mandi, eeee beliau kembali berbaring lagi di tempat tidur). Tetapi akhirnya Rama Tri masuk kamar makan dengan kursi roda didorong oleh Mbak Tari ketika Rama Harto, Rama Yadi, Rama Hantoro dan Rama Bambang sudah sekitar 20 menit menikmati makan pagi. Beliau sudah berdandan rapi.

Sudah beberapa minggu ini Rama Tri tampak makin sering makin kebingungan. Beliau kerap menarik diri dari kebersamaan di kamar makan dan hanya tiduran di tempat tidurnya. Untuk mandi dan makan juga membutuhkan tak-tik dan kesabaran dari para karyawan. Untunglah antar karyawan dapat saling bekerja sama. Apabila salah satu mengalami kesulitan melayani Rama Tri dalam hal tertentu, karyawan lain dapat datang membujuknya. Tidak jarang karyawan harus menyuapi beliau yang tetap berbaring di kamar tidur dengan pelan-pelan dan penuh kesabaran. Barangkali derita karena penglihatan sudah tidak berfungsi dan derita lain akibat stroke dan diabet membuat beliau sering kebingungan. Memang, kini tensi dan kadar gula darah kerap dalam kondisi bagus. Tetapi tampaknya segalanya sudah terlanjut membuat Rama Tri harus dilayani dalam segala hal. Karyawan kerap harus membersihkan kamar karena kerap kencing tak terkontrol. Bahkan buang hajat pun dapat tidak pada tempatnya sehingga karyawan memandikan ulang. Untunglah dedikasi para karyawan sungguh amat besar.