Senin, 16 Februari 2015
Simon dari Cascia
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Kej. 4:1-15,25; Mzm. 50:1,8,16bc-17,20-21; Mrk. 8:11-13. BcO 1Kor. 7:1-24
Markus 8:11-13:
11 Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus.
Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.
12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini
meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini
sekali-kali tidak akan diberi tanda." 13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik
pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
Renungan:
Dalam bacaan hari ini dikatakan, "Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya"
(Mrk 8:12). Yesus mengeluh karena orang-orang Farisi meminta tanda dari
surga. Sikap dan perilaku orang Farisi yang menuntut itu membuat Yesus
mengeluh. Ia pun tidak memberikan tanda yang diminta itu dan pergi
meninggalkan mereka.
Dalam kehidupan harian kita mungkin menemukan pribadi yang menuntut
sesuatu yang dikehendakinya tanpa mau melihat apa yang terjadi
sebenernya sudah merupakan tanda. Baginya tanda yang jelas adalah yang
dikehendaki. Maka sebelum yang dikehendaki terwujud dia akan terus
menuntut. Kita tidak tahu apakah ia tidak mampu atau tidak mau melihat
tanda-tanda yang telah ada.
Menanggapi situasi seperti itu rasanya diperlukan saling pengertian.
Sang penuntut tanda mencoba menahan desakan pemenuhan kehendaknya.
Mereka yang dituntut bisa menjelaskan tanda-tanda yang telah dibuat atau
diam supaya yang menuntut tanda mengerti bahwa tanda itu telah ada.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Bacalah Injil Mrk. 8:11-13. Bayangkan dirimu menjadi salah satu pemeran dalam kisah itu.
Refleksi:
Sejauh mana kemampuanku menangkap tanda?
Doa:
Ya Yesus semoga aku mampu menangkap tanda-tanda yang telah Kauberikan
dan tidak jatuh menjadi pribadi yang selalu menuntut. Amin.
Perutusan:
Aku akan menangkap tanda-tanda kasih yang telah Tuhan berikan. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment