Santo Sirilus, Pertapa, dan Santo
Metodius, Uskup
Sabtu, 14 Februari 2015
Markus
8:1-10
8:1.
Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena
mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
8:2
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga
hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:3
Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di
jalan, sebab ada yang datang dari jauh."
8:4
Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat
memberi mereka roti sampai kenyang?"
8:5
Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka:
"Tujuh."
8:6
Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil
ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang
banyak.
8:7
Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia
menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
8:8
Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan
roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.
8:9
Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.
8:10.
Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah
Dalmanuta.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, kini perhatian kepada kaum papa dan menderita berkembang cukup marak. Banyak institusi dan organisasi memiliki program bantuan bagi kaum papa dan menderita.
- Tampaknya, lembaga-lembaga yang menamakan diri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga tumbuh dan berkembang untuk memperjuangkan kepentingan kaum papa dan menderita. Lembaga-lembaga itu memiliki tenaga-tenaga khusus dan menghimpun dana untuk program dan kegiatannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesejatian perhatian bagi kaum papa dan menderita tidak terutama datang dari hasil pembicaraan institusional organisatoris tetapi dari aura kedalaman hati yang mendorong munculnya kekuatan di antara kaum papa dan menderita sendiri untuk saling berbagi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati pejuang sosial akan meneguhkan dan memperluas cakrawala gerakan saling berbagi dan peduli di antara kaum papa dan menderita sehingga terjadi kelimpahan berbagai hal yang dibutuhkan.
Ah,
bagaimanapun kaum miskin itu ya harus diberi bantuan materi.
0 comments:
Post a Comment