St. Polikarpus
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Im. 19:1-2,11-18; Mzm. 19:8,9,10,15; Mat. 25:31-46. BcO Ul. 7:6-14; 8:1-6
Matius 25:31-46:
31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. 42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Renungan:
Orang sering tidak sadar perbuatan baik dan buruk yang dilakukan. Semua itu perbuatannya berangkat dari gerakan hatinya. Mereka yang peduli akan gampang tergerak melakukan tindakan baik, menolong dan membantu sesamanya. Tindakan itu berjalan begitu wajar dalam dirinya dan tak pernah dipikirkan sebagai perbuatan buruk. Sebaliknya orang yang tak peduli akan menganggap mereka yang kesulitan bukan tanggungjawabnya untuk membantu. Ia akan cuek dengan segala yang ditemuinya.
Kita sekarang ini dihadapkan pada bacaan yang menantang kita untuk berefleksi tentang kebiasaan kita. Apakah aku mempunyai kebiasaan hidup untuk peduli atau tidak. Semua itu akan terasa kala berhadapan dengan Sang Hakim Agung. Namun sebelum sampai pada waktu itu, sekarang pun kita bisa menjadi hakim diri kita sendiri. Marilah kita lihat kembali kebiasaan kita.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Lihatlah dirimu apakah anda tipe orang yang peduli atau tidak.
Refleksi:
Bagaimana sikapku kala bertemu dengan mereka yang berada dalam kesulitan?
Doa:
Ya Bapa, bangunlah hatiku menjadi hati yang peduli. Buatlah itu menjadi kebiasaanku. Amin.
Perutusan:
Aku akan membangun sikap peduliku.
0 comments:
Post a Comment