Kebutuhan gizi saat memasuki masa lansia berubah drastis dibanding saat usia dewasa.
Kebutuhan gizi pada orang lanjut usia perlu mendapat perhatian, karena
kebutuhan gizi pada masa ini berubah drastis dibandingkan kebutuhan gizi
pada orang dewasa.
Terjadi perubahan pada fungsi fisiologis tubuh dan sistem metaboliknya
sehingga memengaruhi banyak hal termasuk kebutuhan gizi yang menunjang
status gizi.
Semua kebutuhan zat-zat gizi mestinya diperhatikan, namun yang paling
dominan adalah zat-zat gizi makro, selain vitamin, dan beberapa mineral
utama.
Protein
Pada usia muda, total otot manusia mencapai 30-35% dari berat badan,
bahkan untuk beberapa orang (terutama yang menyukai olahraga mencapai
45%). Jumlah ini kemudian turun menjadi <27% ketika usia lanjut.
Tidak lain disebabkan karena terjadi perubahan signifikan jalur metabolisme dan kebutuhan tubuh akan protein.
Untuk orang dewasa usia >50 tahun biasanya kebutuhan proteinnya hanya
0,8 gr/kg berat badan, tapi ada juga yang merekomendasikan hingga 1,2
gr/kg bb.
Sangat dianjurkan sumber protein untuk orang lanjut usia berasal dari
protein yang berkualitas tinggi. Sumber terbaik adalah ikan, dan daging
(hindari bagian lemak), dan pengolahan yang baik adalah dengan cara
direbus atau dikukus.
Ketika makanan direbus/dikukus, akan memecah kompleks potein menjadi
yang lebih sederhana sehingga memudahkan untuk dicerna oleh sistem
pencernaan, khususnya pada orang lanjut usia.
Ketika makanan digoreng atau dibakar, protein menjadi sulit dicerna, akibatnya membebani sistem pencernaan.
Fungsi dari protein sangat banyak tapi yang terpenting adalah proses
regenerasi sel, karena pada fase ini tidak seperti ketika usia muda
dulu, sel-sel sangat rentan rusak, karena itu protein membantu
memelihara regenerasi sel.
Karbohidrat
Anjuran kebutuhan karbohidrat pada masa ini berkisar 45-60% dari total
energi, dan sebaiknya karbohidrat kompleks (misalnya pati, dan
lain-lain). Ada penelitian yang menganjurkan 130 gr/hari untuk pasien
usia >70 tahun, dengan asumsi konsumsi
soft drink, gula, dan makanan yang mengandung pemanis dan pengawet sudah tidak dimasukkan dalam menu makanan.
Selain itu pilihan makanan yang berindeks glikemik rendah harus
diutamakan, misalnya makanan beras merah, gandum, roti putih, getuk, dan
buah-buah kaya serat.
Jadi jenis (indeks glikemik rendah) dan jumlah (tidak lebih dari 60%)
patut diperhatikan oleh orang lanjut usia, agar kadar glukosa darah
dalam tubuh dapat lebih terjaga.
Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung untuk memberikan rasa kenyang lebih lama, hal ini baik bagi orang lanjut usia.
Karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi tubuh untuk menjalankan
fungsi-fungsi dasar organ tubuh, dan untuk melakukan aktivitas fisik.
Lemak
Banyak orang mengatakan jika sudah tua sebaiknya tidak usah
makan-makanan yang berlemak, padahal pada usia tersebut tidak ada
masalah untuk mencerna lemak yang dikonsumsi.
Lemak juga dibutuhkan bagi orang usia lanjut, misalnya untuk memberikan
energi jangka panjang, memberikan rasa kenyang yang lama, membantu
�aktivasi� hormon-hormon, melindungi sel-sel tubuh, mengangkut
vitamin larut lemak ke seluruh tubuh, dan menjaga suhu tubuh.
Lemak baru agak �berbahaya� jika memang orang tersebut memiliki
faktor risiko yang bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit.
Misalnya di usia lanjut tapi obesitas sentral atau obesitas berat, ada
riwayat aterosklerosis, atau penyakit jantung, dan lain-lain.
Rekomendasi kebutuhan lemak sekitar 25% dari total kebutuhan energi,
kemudian konsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 10% serta total
kolesterol <200 mg/hari.
Sumber lemak jenuh misalnya yang bersantan, daging babi, susu tinggi
lemak, minyak kelapa, sedangkan sumber kolesterol selain makanan
tersebut adalah jeroan, otak, telur, mentega, dan lain-lain.
Banyak orang-orang lanjut usia yang dirawat di rumah sakit dan
kekurangan gizi memiliki kadar albumin yang rendah, sangat kurus, pucat,
atau pun berat menopang tubuhnya sendiri. Beberapa faktor yang
berkontribusi terhadap kondisi ini antara lain:
Hilangnya nafsu makan akibat kemampuan indera perasa dan penciuman telah berkurang;
- Masalah pada sistem pencernaan yang telah berlangsung cukup lama;
- Kehilangan lemak tubuh akibat proses penuaan;
Solusi: harus memerhatikan aspek-aspek pemenuhan gizi makro
(karbohidrat, lemak, dan protein), selain juga kebutuhan akan serat,
vitamin, dan mineral-mineral utama (kalsium, magnesium, fosfor, zink,
dan lain-lain) harus terpenuhi. Terutama zink, mineral ini akan
mempercepat penyembuhan orang lanjut usia, lalu vitamin yang melakukan
perawatan dan memelihara kondisi tubuh ketika sehat.