Selasa, 21 April 2015
St. Anselmus
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 7:51 - 8:1a; Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35. BcO Why. 8:1-13
Yohanes 6:30-35:
30
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya
dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang
Engkau lakukan? 31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun,
seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." 3 Maka
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa
yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan
kamu roti yang benar dari sorga. 33 Karena roti yang dari Allah ialah
roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." 34 Maka
kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia tidak akan haus lagi.
Renungan:
Suatu kali ada seorang muda
yang tinggal di pedalaman dan jauh dari gereja datang dan bercerita.
Selama tinggal di sana ia mempunyai kerinduan batin untuk menyambut
Tuhan dalam Ekaristi. Memang ia bisa berkomunikasi dengan Yesus dalam
doa pribadi, namun dia merasa kehilangan kebersatuan dengan Yesus dalam
Ekaristi. Hal seperti itu tidak begitu ia rasakan kala berada di
rumahnya di Jawa yang notabene dekat dengan gereja.
Ya kadang-kadang
kedekatan dan rutinitas membuat kita kehilangan kerinduan. Semua seakan
berjalan biasa-biasa dan kehilangan dayanya. Orang-orang yang berada di
dekat Yesus pun tidak merasakan kehadiran Yesus sebagai pribadi yang
melegakan kehidupan imannya. Mereka masih menuntut tanda agar percaya
(bdk Yoh 6:30).
Dalam masa-masa tertentu hal seperti itu bisa saja
kita alami. Maka rasa saya hal yang bisa mengingatkan kita untuk kembali
meyakini jaminan Kristus adalah sabda ini, "Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi" (Yoh 6:35).
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Hadirlah dalam perjumpaan dengan Yesus dalam kisah di injil Yoh. 6:30-35.
Refleksi:
Apa
arti sabda ini bagimu, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia tidak akan haus lagi."
Doa:
Tuhan semoga kala dekat
denganMu aku semakin mengenal Engkau Sang Roti Hidupku dan kala jauh aku
selalu mempunyai daya untuk kembali kepadaMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga daya Sang Roti Hidup. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment