Jumat 3, April 2015
Ibrani 4:14-16; 5:7-9 (bdk Injil: Kisah Sengsara Yohanes 18:1-19:42)
4:14
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua
langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan
iman kita.
4:15
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya.
5:7
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan
dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari
maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8
Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai
kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang
taat kepada-Nya,
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, penderitaan adalah hal yang amat tak diinginkan oleh manusia. Sakit sedikit saja orang sudah berusaha untuk mendapatkan kesembuhan.
- Tampaknya, orang akan berusaha membebaskan diri dari derita akibat perlakukan yang tidak adil. Di dalam pengadilan pun orang dapat berjuang untuk naik banding agar terbebas dari putusan yang tidak benar.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa seberat apapun segala derita yang muncul sebagai risiko upaya dan atau perjuangan demi kebaikan justru menjadi jalan untuk mempertajam kesetiaan orang terhadap aura nurani di kedalaman batin. Dalam yang ilahi orang akan memperdalam dan mengembangkan kesetiaan batin terhadap kebaikan justru lewat duka lara yang menyertai hidupnya.
Ah, kalau punya kekuatan orang harus melawan
perlakukan busuk.
0 comments:
Post a Comment