Jumat, 24 April 2015
St. Fidelis dr Sigmaringen, St. Agustinus, St. Adalbertus
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59. BcO Why. 10:1-11
Yohanes 6:52-59:
52
Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata:
"Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk
dimakan." 53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum
darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. 54 Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan
Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. 55 Sebab daging-Ku adalah
benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 56
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia. 57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan
Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan
hidup oleh Aku. 58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti
seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa
makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." 59 Semuanya ini dikatakan
Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Renungan:
Suatu
kali aku melihat seorang ibu tua berjalan kaki hendak pergi ke Gereja.
Kuhentikan kendaraanku dan kutawari menumpang. Awalnya dia menolak. Aku
bilang bahwa aku tidak tahu tempatnya dan kuminta untuk jadi petunjuk
jalan. Akhirnya dia pun mau.
Di dalam kendaraan dia bercerita bahwa
dia selalu berjalan ke gereja. Selama berjalan dia berdoa rosario. Walau
jauh dia selalu mengusahakan untuk pergi ke gereja, khususnya kalau ada
misa. Baginya menerima Tubuh Kristus menjadi daya baginya untuk
menghidupi hari-hari berikutnya. Maka dia merasa sulit untuk
melewatkannya.
Yesus yang hadir dalam diri ibu itu menguatkan
perjalanan hidupnya. "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). Yesus sendiri
yang tinggal dalam dirinya dan membangun kerinduan untuk selalu bersatu
denganNya.
Kontemplasi:
Duduklah di tempat hening. Bayangkan dirimu lagi menyambut sakramen mahakudus. Rasakan Yesus menyatu denganmu.
Refleksi:
Apa arti menyambut tubuh Kristus bagimu?
Doa:
Tuhan
Engkau berkenan hadir dan memberikan tubuh dan darahMu untukku. Semoga
kehadiranMu ini selalu meneguhkan langkahku dan kerinduanku bersatu
denganMu. Amin.
Perutusan:
Aku merasakan kehadiranNya dalam hidupku. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment