Berkaitan dengan program Jagongan Iman, pada hari Jumat 24 April 2015 ada kelompok baru yang memulai pertemuan. Ini adalah Kelompok Lingkungan Santo Mikael, Sorowajan Barat Paroki Baciro. Sebelas orang ibu dan 7 orang bapak hadir dalam pertemuan ini. Program yang memperdalam Syahadat Katolik dalam 12 kali pertemuan ini berbicara tentang pokok pertama "Aku percaya akan Allah Bapa yang mahakuasa pencipta langit dan bumi". Dari pembicaraan ada tiga butir yang diperbincangkan dengan hangat:
- Allah sebagai Bapa. Ini adalah salah satu dari Tritunggal Mahakudus. Gereja mengakui Allah yang bernama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
- Kita adalah putra Allah. Dengan menyebut Allah sebagai Bapa, kita menjadi putra-Nya sehingga kita berdoa Bapa Kami sebagaimana diajarkan oleh Kristus.
- Allah mahakuasa. Kekuasaan Allah diyakini sebagai yang berkuasa menciptakan langit dan bumu serta segala isinya.
239 Kalau bahasa iman
menamakan Allah itu "Bapa", maka ia menunjukkan terutama kepada dua
aspek: bahwa Allah adalah awal mula segala sesuatu dan otoritas yang mulia dan
sekaligus kebaikan dan kepedulian yang penuh kasih akan semua anak-Nya.
Kebaikan Allah sebagai orang-tua ini dapat dinyatakan juga dalam gambar
keibuan, yang lebih menekankan imanensi Allah, hubungan mesra antara Allah dan
ciptaan-Nya. Dengan demikian bahasa iman menimba dari pengalaman manusia dengan
orang-tuanya, yang baginya boleh dikatakan wakil-wakil Allah yang pertama.
Tetapi sebagaimana pengalaman menunjukkan, orang-tua manusiawi itu dapat juga
membuat kesalahan dan dengan demikian menodai citra kebapaan dan keibuan.
Karena itu perlu diperingatkan bahwa Allah melampaui perbedaan jenis kelamin
pada manusia. Ia bukan pria, bukan juga wanita; Ia adalah Allah. Ia juga
melebihi kebapaan dan keibuan manusiawi, walaupun Ia adalah awal dan ukurannya.
Tidak ada seorang bapa seperti Allah.
268 Dari sifat-sifat Allah hanya
kemahakuasaan yang disebut dalam simbolum; mengakui kemahakuasaan itu,
mempunyai arti besar bagi kehidupan kita. Kita percaya bahwa kekuasaan itu menyangkut
segala sesuatu, karena Allah yang menciptakan segala sesuatu, juga memimpin
segala sesuatu dan sanggup melakukan segala sesuatu. Kita percaya juga bahwa
kuasa itu penuh cinta, karena Allah adalah Bapa kita; selanjutnya, bahwa ia
penuh rahasia, karena hanya iman mampu menangkapnya, meskipun ia menyatakan
"kekuatannya dalam kelemahan" (2 Kor 12:9).
279 "Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi" (Kej 1:1). Kitab Suci dibuka dengan kata-kata
yang meriah ini. Pengakuan iman mengambil alih kata-kata ini, dengan mengakui
Allah, Bapa yang mahakuasa itu, sebagai "Pencipta langit dan bumi",
yang menciptakan "segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan".
Pertama sekah kita akan berbicara tentang Pencipta, lalu tentang penciptaan,
dan akhirnya tentang kejatuhan dalam dosa dan bagaimana Yesus Kristus Putera
Allah mengangkat kita lagi dari dosa oleh kedatangan-Nya.
0 comments:
Post a Comment