Pada hari Sabtu 25 April 2015 ada 13 orang ibu dari Paroki Nandan minta didampingi oleh Rama Bambang untuk rekoleksi di Domus Pacis. Mereka datang sebagai kelompok ibu-ibu janda yang bernama WOROSEMEDI. Pada jam 09.00 acara dimulai dengan minum dan makan snak. Segala menu konsumsi dari snak hingga makan siang mereka sediakan dengan saling berbagi (ada yang membawa jenis snak tertentu, ada yang membawa nasi, ada yang membawa sayuran, ada yang membawa lauk ....). "Lho, kok wis ana wedang teh?" (Lho, sudah ada minuman teh?) salah satu ibu nyelethuk. Ternyata salah satu ibu sudah menyiapkan teh dari rumah, padahal Domus Pacis juga menyediakan.
Sesudah menikmati minuman dan snak, rekoleksi dimulai dengan langkah pertama, yaitu saling berceritera tentang pengalaman hidup tanpa suami dengan menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Rama Bambang "Pripun pengalaman Panjenengan dengan hidup sendiri ditinggal oleh suami?" (Bagaimana pengalaman Anda hidup ditinggal oleh suami). Mereka adalah ibu-ibu yang hidup menjanda antara 1 hingga 43 tahun. Sharing pengalaman ini berlangsung hingga lebih dari 90 menit. Dari berbagai pengalaman ternyata ada dua hal yang dihayati oleh ibu-ibu ini:
- Masih merasakan ikatan batin sehingga hingga kini tetap sendiri walau beberapa ibu mengalami didekati oleh beberapa lelaki duda. Ikatan batin ini semakin mendalam justru sesudah suami wafat sekalipun ketika masih hidup kerap bertengkar.
- Bagaimanapun ikatan kasih almarhum suami tidak sama bahkan melebihi dari pada ikatan kasih dan perhatian dari anak-anak.
0 comments:
Post a Comment