Yohanes 3:1-8
3:1.
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa
Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang
dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak
menyertainya.”
3:3
Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
3:4
Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia
sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”
3:5
Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari
Roh, adalah roh.
3:7
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan
kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan
engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke
mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, untuk menumbuhkan dan mengembangkan iman umat, agama melengkapi diri dengan berbagai sarana dan prasarana. Berbagai barang benda bahkan uang diadakan sebagai tanda sarana pengembangan umat.
- Tampaknya, tak sedikit orang menggambarkan seorang tokoh agama adalah yang memiliki kekuatan iman. Orang yang memiliki kekuatan iman akan menghadirkan berbagai pengetahuan atau sumbangan barang benda bahkan uang demi pengembangan agama dan tentu juga untuk yang membutuhkan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesejatian agama justru terjadi kalau mengutamakan pengembangan hati peka terhadap aura kedalaman batin yang membawa kesegaran hati berhadapan dengan kenyataan tanpa memperhitungkan ada atau tidak adanya fasilitas duniawi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu segar bersemangat dalam keadaan apapun sehingga mengalami batin yang terbuka pada aneka kebaruan.
Ah, agama itu adalah penjaga tradisi yang tak boleh
dikotak-katik dalam keadaan apapun.
0 comments:
Post a Comment