Jumat, 17 April 2015
Baptista Spanyoli
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15. BcO Why. 4:1-11
Yohanes 6:1-15:
1
Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau
Tiberias. 2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka
melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap
orang-orang sakit. 3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ
dengan murid-murid-Nya. 4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah
dekat. 5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang
banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada
Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat
makan?" 6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri
tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. 7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti
seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun
masing-masing mendapat sepotong kecil saja." 8 Seorang dari
murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata
kepada-Nya: 9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai
dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" 10
Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu
banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu
laki-laki banyaknya. 11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur
dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga
dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 12 Dan
setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 13 Maka
merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan
potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya,
mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke
dalam dunia." 15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan
hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir
pula ke gunung, seorang diri.
Renungan:
Banyak orang ingin
menduduki jabatan penting. Mereka berlomba-lomba dengan segala macam
usaha untuk mewujudkannya. Tidak sedikit uang, tenaga dan waktu
dikeluarkan untuk meraihnya. Pertarungan antar pribadi pun terasa. Tidak
jarang satu dengan yang lainnya saling menjatuhkan.
Di akhir kisah
penggandaan roti dan ikan diceritakan Yesus menyingkir. Ia menyingkir,
"Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia
dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung,
seorang diri" (Yoh 6:15). Yesus tidak mau dipaksa untuk menjadi raja.
Ia pergi meninggalkan orang-orang itu dan menyendiri.
Siapapun boleh
berebut kekuasaan dan siapapun boleh menolak kekuasaan tersebut. Semua
itu tergantung dari pilihan masing-masing pribadi. Yesus menolak menjadi
raja karena pilihan Dia bukan jabatan publik. Ia bergerak dalam
kerangka Kerajaan Allah. Yang terpenting bagiNya adalah orang percaya
akan karya dan janji Allah untuk menyelamatkan manusia dan manusia makin
dekat dengan Allah.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam
Injil Yoh. 6:1-15. Hadirlah dalam peristiwa itu. Amati orang-orang yang
gembira karena mukjijatNya dan keinginan mereka menjadikan Yesus
sebagai raja. Dan lihatlah apa yang dilakukan Yesus.
Refleksi:
Pemberian diri seperti apa yang telah kaubuat untuk menghadirkan Kerajaan Allah?
Doa:
Tuhan
semoga mereka yang menjabat maupun tidak selalu tergerak untuk
menghadirkan karya penyelamatanMu. Limpahilah kami semua dengan kekuatan
untuk saling memberi diri demi kebaikan banyak orang. Amin.
Perutusan:
Aku akan menegaskan pemberian diriku dan peranku dalam karya keselamatan Tuhan.-nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment