Perhatian iman terhadap kaum tua kini makin berkembang. Kalau sebelumnya perhatian ini lebih berkisar pada pelayanan misa lanjut usia atau lansia (dan juga sering ditambah dengan pelayanan Sakramen Perminyakan), kini pendampingan yang bercorak pendalaman iman mulai digalakkan. Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang (DKP KAS) pun membuat modul berkelanjutan pendampingan iman dari anak-anak sampai dengan lansia. Dalam hal ini Komunitas Rama Domus Pacis Puren, yaitu komunitas rama-rama praja tua Keuskupan Agung Semarang, juga mulai mencoba pembelajaran hidup ketuaan sejak tahun 2012. Pembelajaran ini berkembang dengan program Novena Ekaristi Seminar yang memberikan alokasi waktu banyak untuk bagian seminar sejak tahun 2013. Dalam program ini yang lebih ditekankan adalah pembelajaran hidup ketuaan dengan bantuan para ahli yang mayoritas dari disiplin ilmu-ilmu sosial. Tentu saja terang iman juga ada dalam 15 menit terakhir.
Program pendampingan iman kaum tua di Domus Pacis sejak tahun 2014 bertambah dengan adanya katekese pendalaman Syahadat Katolik yang ditawarkan pada kelompok-kelompok kecil kaum tua. Dengan katekese ini diharapkan kaum tua makin berperan misioner dalam lingkup hidup hariannya terutama dalam keluarga dan bertetangga. Rama Bambang melayani program katekese kaum tua ini dengan mendatangi kelompok-kelompok yang tempat pertemuannya bergilir di rumah-rumah para anggotanya. Yang juga terjadi dalam pelayanan Rama Bambang dari Domus Pacis adalah melayani pertemuan-pertemuan rekoleksi antara 2-3 jam. Pelayanan ini dapat terjadi di Domus Pacis yang dalam pelayanannya biasa melibatkan rama-rama lain terutama Rama Yadi dan Rama Harto. Sedang pelayanan di luar Domus dilakukan di paroki-paroki peminta seperti.
Dari pengalaman pelayanan rekoleksi lansia, bagi Rama Bambang yang terjadi di Salam amat menarik. Ini terjadi pada tanggal 19 April 2015 dari jam 10.00-12.00 dengan tema "Menjadi Lansia yang Bermakna". Peserta yang berjumlah lebih dari 300 orang memang sungguh menunjukkan semangat para lansia. Tetapi penyelenggaraan yang ditangani oleh keluarga dan kaum muda sungguh menunjukkan suasana Gerejawi yang tidak terbatas pada program institusional tim kerja tertentu. Acara rekoleksi yang dipimpin oleh Rama Bambang menempuh dua langkah: pengalaman kongkret ketuaan dan menemukan terang Injili untuk menjadi kaum tua yang bermakna. Di antara langkah pertama dan kedua kaum muda tampil mengajak senam lansia yang diikuti oleh para peserta dengan penuh gairah. Tanda Gerejawi acara di Salam juga tampak ketika penyelenggara tahu bahwa jumlah yang melebihi dari pendaftar yang 200an orang. Beberapa bapak dan ibu serta kaum muda secara alami pergi mencari tambahan snak dan konsumsi makan siang.
0 comments:
Post a Comment