Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 29, 2015

Sabda Hidup

Kamis, 30 April  2015
St. Pius V, Benediktus dr Urbino
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20. BcO Why. 15:5-16:21

Yohanes 13:16-20:
16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. 17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. 18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. 19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. 20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Renungan:
Melihat sinetron "preman pensiun" tampak sekali jenjang hirarkis para preman itu. Anak buah selalu tunduk pada pimpinan di atasnya. Walau yang di bawah tampak gagah, mereka tetap tunduk pada yang di atasnya. Padal kalau mau yang gagah itu sangat mudah untuk melumpuhkan yang sudah renta. Namun tampaknya hormat pada pimpinan menghalangi kemungkinan itu.
Melihat itu saya merenungkan sabda Yesus ini, "Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya" (Yoh 13:16). Seorang tuan dan pengutus lebih tinggi dari hamba dan utusan. Hamba dan utusan hormat kepada tuan dan pengutusnya.
Preman pun mempunyai sikap hormat kepada pimpinannya. Walau mereka lebih kuat tapi mereka tetap hormat pada pimpinannya. Sikap hormat ini layak kita renungkan hari ini. Dalam dunia sekarang ini orang sering lupa untuk membangun sikap hormat. Hormat bukanlah hal yang pantas dihindari. Penghormatan kita pada pribadi tertentu menjadi tanda penghargaan pada pribadi tersebut atas segala yang telah dibuat dan dicapai orang tersebut.

Kontemplasi: 
Pejamkan matamu sejenak. Hadirkanlah perjumpaanmu dengan mantan gurumu. Bagaimana hormatmu padanya?

Refleksi:
Bagaimana menghidupkan sikap hormat pada masa sekarang ini?

Doa:
Bapa padaMu hormatku kutujukan. Semoga aku pun mampu menghormati setiap pribadi yang ada di sekitarku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghormati pemimpinku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment