Senin, 13 April 2015
St. Martinus
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,4-6,7-9; Yoh. 3:1-8. BcO Why. 1:1-20
Yohanes 3:1-8:
1
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama
Yahudi. 2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi,
kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab
tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau
adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." 3 Yesus menjawab, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." 4 Kata Nikodemus
kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah
tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi?" 5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah. 6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan
apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. 7 Janganlah engkau heran,
karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 8 Angin
bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau
tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya
dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Renungan:
Nikodemus
adalah seorang yang berpengalaman dalam ajaran iman. Ketika bertemu
dengan Yesus ia mendapat pengajaran tentang kelahiran kembali, kelahiran
dari air dan Roh. Sering teks ini untuk menerangkan soal baptis. Saya
mencoba menangkap makna kelahiran itu.
Seseorang yang baru lahir
adalah pribadi yang masih kosong dan murni. Selain sebagai warga baru di
dunia, pengetahuan dan segala sesuatu dari dirinya sama sekali kosong.
Isi akan sangat tergantung pada orang-orang di sekitarnya yang akan
mengisi dia. Maka rasa saya kelahiran baru adalah proses pengosongan
diri agar mampu menerima isian.
Nikodemus yang telah penuh dengan
pengetahuan dan pengalaman perlu mengosongkan diri agar bisa menerima
ajaran Yesus Kristus. Bersama dengan ajaranNya ia mengenal dan mungkin
untuk memasuki Kerajaan Allah. Kita pun perlu sering mengosongkan diri
kita agar sanggup menerima masukan dari Allah.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu hadir di hadapan Yesus. Yesus mengajakmu untuk menerima kelahiran baru.
Refleksi:
Apa arti kelahiran baru bagimu?
Doa:
Tuhan, semoga aku mampu lahir secara baru dari air dan RohMu. Semoga aku pun layak memasuki gerbang kerajaanMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengosongkan diri untuk menangkap ajaranNya. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment