Sabtu, 02 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Atanasius
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14; BcO Why. 18:1-20
Yohanes 14:7-14:
7
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang
ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." 8 Kata Filipus
kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami." 9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku
di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu,
tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam
Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada-Ku, bahwa
Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya,
percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 12 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan
juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13 dan apa
juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa
dipermuliakan di dalam Anak. 14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Renungan:
Dalam
pergaulan sehari-hari kita sering melihat seseorang lalu teringat orang
lain. Misalnya kita melihat seorang pemuda lalu kita ingat orang yang
lebih tua dan ternyata itu ayahnya. Wajah ayah terpancar dalam diri
anaknya dan sebaliknya. Bahkan tingkah laku anak mengingatkan tingkah
laku orang tuanya kala mereka seumuran dengan anak tersebut.
Yesus
mengatakan, "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal
Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia" (Yoh
14:7). Dalam diri Yesus kita melihat dan mengenal Bapa.
Kehadiran
pribadi anak merepresentasikan orang tuanya. Apa yang dikerjakan,
dikatakan dan diperbuat tidak pernah lepas dengan apa yang pernah
dilakukan orang tuanya dulu. Kalau kita menginginkan anak kita hidup
baik maka kita pun mesti menjaga kebaikan itu dalam perjalanan hidup
kita.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Perhatikan anakmu. Ingatlah dirimu kala seusia dia.
Refleksi:
Bagaimana mengenali dirimu dalam diri anak atau orang tuamu?
Doa:
Bapa
dalam diri PuteraMu aku mengenaliMu. Pancaran diriMu ada di dalam
diriNya. Semoga hidupku pun bisa memancarkan diriMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan memancarkan wajah Bapa dalam hidupku. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment